بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيمِ سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمٰوٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
sabbaḥa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Whatever is in the heavens and whatever is on the earth exalts Allah, and He is the Exalted in Might, the Wise.
سَبَّحَ
سَبَّحَ
bertasbih/mensucikan
Glorifies
لِلَّهِ
لِلّٰهِ
kepada Allah
[to] Allah
مَا
مَا
apa
whatever
فِى
فِى
pada
(is) in
ٱلسَّمَـٰوَٰتِ
السَّمٰوٰتِ
langit(jamak)
the heavens
وَمَا
وَمَا
dan apa
and whatever
فِى
فِى
pada
(is) in
ٱلْأَرْضِ ۖ
الۡاَرۡضِۚ
bumi
the earth
وَهُوَ
وَهُوَ
dan Dia
And He
ٱلْعَزِيزُ
الۡعَزِيۡزُ
Maha Perkasa
(is) the All-Mighty
ٱلْحَكِيمُ
الۡحَكِيۡمُ
Maha Bijaksana
the All-Wise
١
١
(1)
(1)
Asbabun Nuzul Ayat 1
Al-Hakim meriwayatkan hadis dan mensahihkannya dari Aisyah, ia berkata,
“Dulu meletus perang Bani an-Nadhir. Bani an-Nadhir adalah satu kelompok
Yahudi. Perang ini terjadi enam bulan pasca perang Badar. Rumah dan kebun kurma
mereka terletak di pinggir Madinah. Lantas Rasulullah ﷺ mengepung mereka
sehingga mereka pun berhasil turun untuk diusir dengan hanya diperbolehkan
untuk membawa barang-barang dan harta benda yang bisa diangkut oleh unta selain
persenjataan. Allah pun menurunkan firman-Nya tentang mereka, “Apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah.”