ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خٰشِعُونَ
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلٰو تِهِمْ خَاشِعُوْنَ
allażīna hum fī ṣalātihim khāsyi'ụn
(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
They who are during their prayer humbly submissive
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
Those who
هُمْ
هُمۡ
mereka
[they]
فِى
فِىۡ
dalam
during
صَلَاتِهِمْ
صَلَاتِهِمۡ
sholat mereka
their prayers
خَـٰشِعُونَ
خَاشِعُوۡنَ ۙ
orang-orang yang khusyu`
(are) humbly submissive
٢
٢
(2)
(2)
Asbabun Nuzul Ayat 2
Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa dulu ketika Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat, beliau selalu mengangkat pandangannya ke langit lalu turunlah ayat, "(yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya." Lantas beliau pun menundukkan pandangannya."
Ibnu Mardawih meriwayatkan dengan lafal, "Beliau menoleh ketika shalat." Said bin Manshur meriwayatkan dari Ibnu Sirin secara mursal dengan lafal, "Beliau membolak-balikkan pandangannya." Lantas turunlah ayat tersebut.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Sirin secara mursal bahwa dulu para sahabat mengadahkan pandangan mereka ke langit saat shalat lalu turunlah ayat tersebut.