ذُقْ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْكَرِيمُ
ذُقْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَرِيْمُ
żuq, innaka antal-'azīzul-karīm
Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia.
[It will be said], "Taste! Indeed, you are the honored, the noble!
ذُقْ
ذُقۡ ۖۚ
rasakanlah
Taste
إِنَّكَ
اِنَّكَ
sesungguhnya kamu
Indeed, you
أَنتَ
اَنۡتَ
kamu
[you] (were)
ٱلْعَزِيزُ
الۡعَزِيۡزُ
seorang perkasa
the mighty
ٱلْكَرِيمُ
الۡكَرِيۡمُ
seorang mulia
the noble
٤٩
٤٩
(49)
(49)
Asbabun Nuzul Ayat 49
Al-Umawi meriwayatkan dalam al-Maqhazi dari Ikrimah, ia berkata,
“Rasulullah ﷺ bertemu dengan Abu Jahal lalu bersabda, “Sesungguhnya Allah
memerintahkanku untuk mengatakan kepadamu, “Celakalah kamu! Maka celakalah!”
(34) Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah! (35)”
(QS.Al-Qiyamah: 34, 35).
Ikrimha berkata, “Seketika Abu Jahla mencopot pakaiannya dari tangannya
lalu berkata, “Engkau sahabatku tidak akan bisa melakukan apapun kepadaku. Aku
tahu bahwa diriku penduduk Batha’ (padang pasir) yang paling kokoh dan aku
perkasa lagi mulia.” Selanjutnya Allah membunuhnya dalam perang Badar,
menghinakannya, dan mencelanya dengan kata-kata-Nya, dan turunlah firman-Nya
tentang dirinya, “Rasulullah, sesungguhnya kamu benar orang yang perkasa lagi
mulia."
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis serupa dari Qatadah.