وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُونَآ إِلَيْهِ ۚ وَإِذْ لَمْ يَهْتَدُوا۟ بِهِۦ فَسَيَقُولُونَ هٰذَآ إِفْكٌ قَدِيمٌ
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَّا سَبَقُوْنَآ اِلَيْهِۗ وَاِذْ لَمْ يَهْتَدُوْا بِهٖ فَسَيَقُوْلُوْنَ هٰذَآ اِفْكٌ قَدِيْمٌ
wa qālallażīna kafarụ lillażīna āmanụ lau kāna khairam mā sabaqụnā ilaīh, wa iż lam yahtadụ bihī fa sayaqụlụna hāżā ifkung qadīm
Dan orang-orang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Kalau sekiranya di (Al Quran) adalah suatu yang baik, tentulah mereka tiada mendahului kami (beriman) kepadanya. Dan karena mereka tidak mendapat petunjuk dengannya maka mereka akan berkata: "Ini adalah dusta yang lama".
And those who disbelieve say of those who believe, "If it had [truly] been good, they would not have preceded us to it." And when they are not guided by it, they will say, "This is an ancient falsehood."
وَقَالَ
وَقَالَ
dan berkata
And say
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
كَفَرُوا۟
كَفَرُوۡا
kafir/ingkar
disbelieve
لِلَّذِينَ
لِلَّذِيۡنَ
kepada orang-orang yang
of those who
ءَامَنُوا۟
اٰمَنُوۡا
beriman
believe
لَوْ
لَوۡ
jika ia
If
كَانَ
كَانَ
adalah
it had been
خَيْرًۭا
خَيۡرًا
baik
good
مَّا
مَّا
tidak
not
سَبَقُونَآ
سَبَقُوۡنَاۤ
mereka mendahului kami
they (would) have preceded us
إِلَيْهِ ۚ
اِلَيۡهِ ؕ
kepadanya
to it
وَإِذْ
وَاِذۡ
dan karena
And when
لَمْ
لَمۡ
tidak
not
يَهْتَدُوا۟
يَهۡتَدُوۡا
mereka mendapat petunjuk
they (are) guided
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya
by it
فَسَيَقُولُونَ
فَسَيَقُوۡلُوۡنَ
maka mereka akan mengatakan
they say
هَـٰذَآ
هٰذَاۤ
ini
This
إِفْكٌۭ
اِفۡكٌ
kedustaan
(is) a lie
قَدِيمٌۭ
قَدِيۡمٌ
lama
ancient
١١
١١
(11)
(11)
Asbabun Nuzul Ayat 11
Diriwayatkan dari Qatadah, ia berkata, “Sekelompok orang musyrikin berkata,
“Kami lebih mulia, dan kami ini dan ini. Seandainya itu (al-Qur’an) satu
kebaikan, niscaya si fulan dan si fulan tidak akan mendahului kami kepadanya.” Lantas
turunlah, “Dan orang-orang kafir berkata.”
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Aun bin Abi Syadad, ia bekrata, “Umar bin
Khaththab mempunyai seorang budak perempuan yang masuk Islam sebelum ia. Ia
bernama Zanin. Karena Zanin masuk Islam, Umar pun memukulinya sampai ia bosan.
Sedangkan orang-orang kafir Quraisy berkata, “Seandainya itu (al-Qur’an) suatu
kebaikan maka Zanin tidak akan mendahului kita kepadanya.” Allah pun menurunkan
firman-Nya mengenai Zanin, "Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Sekiranya al-Qur’an itu sesuatu yang baik.”