وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يُعْجِبُكَ قَوْلُهُۥ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَيُشْهِدُ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا فِى قَلْبِهِۦ وَهُوَ أَلَدُّ ٱلْخِصَامِ
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّعْجِبُكَ قَوْلُهٗ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللّٰهَ عَلٰى مَا فِيْ قَلْبِهٖ ۙ وَهُوَ اَلَدُّ الْخِصَامِ
wa minan-nāsi may yu'jibuka qauluhụ fil-ḥayātid-dun-yā wa yusy-hidullāha 'alā mā fī qalbihī wa huwa aladdul-khiṣām
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.
And of the people is he whose speech pleases you in worldly life, and he calls Allah to witness as to what is in his heart, yet he is the fiercest of opponents.
وَمِنَ
وَمِنَ
dan dari/diantara
And of
ٱلنَّاسِ
النَّاسِ
manusia
the people
مَن
مَنۡ
orang
(is the one) who
يُعْجِبُكَ
يُّعۡجِبُكَ
menarik hatimu
pleases you
قَوْلُهُۥ
قَوۡلُهٗ
ucapannya
(with) his speech
فِى
فِى
dalam
in
ٱلْحَيَوٰةِ
الۡحَيٰوةِ
kehidupan
the life
ٱلدُّنْيَا
الدُّنۡيَا
dunia
(of) the world
وَيُشْهِدُ
وَيُشۡهِدُ
dan ia mempersaksikan
and he calls to witness
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
عَلَىٰ
عَلٰى
atas
on
مَا
مَا
apa
what
فِى
فِىۡ
dalam
(is) in
قَلْبِهِۦ
قَلۡبِهٖۙ
hatinya
his heart
وَهُوَ
وَهُوَ
dan/padahal ia
and he
أَلَدُّ
اَلَدُّ
paling keras
(is) the most quarrelsome
ٱلْخِصَامِ
الۡخِصَامِ
penentang
(of) opponents
٢٠٤
٢٠٤
(204)
(204)
Asbabun Nuzul Ayat 204
Ibnu Hatim meriwayatkan dari jalur Said atau Ikrimah dari
Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika pasukan
ekspedisi mengalami kematian, termasuk di dalamnya Ashim dan Martsad, dua orang
munafik berkata, “Sungguh celaka orang yang terbunuh dan mati dengan cara
begini. Mereka tidak bisa duduk bersama keluarga dan tidak bisa menunaikan
risalah sahabat mereka (Muhammad). Lantas
Allah menurunkan firman-Nya, “Dan di antara manusia ada yang pembicaraannya
tentang kehidupan dunia membuatmu (Muhammad) kagum.”
Ibnu Abi Jarir meriwayatkan dari as-Suddi, ia berkata, “Ayat
tersebut diturunkan berkenaan dengan al-Akhnas bin Syuraiq ats-Tsaqafi. Ia
datang kepada Nabi Muhammad ﷺ lalu
memperlihatkan keislamannya kepadanya. Tentu saja beliau kagum kepadanya.
Lantas ia keluar dari Nabi Muhammad ﷺ
lalu melewati tanaman sebagian kaum Muslimin dan keledai-keledai mereka. Ia
membakar tanaman itu dan menyembelih keledai-keledai sehingga Allah pun
menurunkan ayat tersebut.