icon play ayat

وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتٰعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ

وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِۗ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ

wa lil-muṭallaqāti matā'um bil-ma'rụf, ḥaqqan 'alal-muttaqīn
Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.
And for divorced women is a provision according to what is acceptable - a duty upon the righteous.
icon play ayat

وَلِلْمُطَلَّقَـٰتِ

وَلِلۡمُطَلَّقٰتِ

dan bagi wanita-wanita yang diceraikan

And for the divorced women

مَتَـٰعٌۢ

مَتَاعٌ ۢ

mut'ah/hadiah

(is) a provision

بِٱلْمَعْرُوفِ ۖ

بِالۡمَعۡرُوۡفِ ​ؕ

dengan yang patut

in a fair manner

حَقًّا

حَقًّا

(sebagai) kebajikan

a duty

عَلَى

عَلَى

atas/bagi

upon

ٱلْمُتَّقِينَ

الۡمُتَّقِيۡنَ‏ 

orang-orang yang bertakwa

the righteous

٢٤١

٢٤١

(241)

(241)

Asbabun Nuzul Ayat 241

    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Zaid, ia berkata, “Ketika turun, “Dan hendaklah kamu beri mereka mut’ah, bagi yang mampu menurut kemampuannya dan bagi yang tidak mampu menurut kesanggupannya, yaitu pemberian dengan cara yang patut, yang merupakan kewajiban bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. “(QS.Al-Baqarah: 236), seorang lelaki berkata, “Jika baik aku mengerjakannya dan jika aku tidak ingin, aku tidak akan mengerjakannya. Lantas Allah menurunkan, “Dan bagi perempuan-perempuan yang di ceraikan hendaklah diberi mut’ah menurut cara yang patut sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa.”

laptop

Al-Baqarah

Al-Baqarah

''