icon play ayat

يٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ

yā ayyatuhan-nafsul-muṭma`innah
Hai jiwa yang tenang.
[To the righteous it will be said], "O reassured soul,
icon play ayat

يَـٰٓأَيَّتُهَا

يٰۤاَيَّتُهَا

hai

O

ٱلنَّفْسُ

النَّفۡسُ

jiwa/diri

soul

ٱلْمُطْمَئِنَّةُ

الۡمُطۡمَٮِٕنَّةُ  ۖ‏

tenang

who is satisfied

٢٧

٢٧

(27)

(27)

Asbabun Nuzul Ayat 27

    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Buraidah mengenai firman Allah subhanahu wa Ta’ala “Wahai jiwa yang tenang.” Ia berkata, “Ayat ini turun mengenai Hamzah.”

    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Juwaibir dari adh-Dhahhak dari Ibnu Abbas bahwa Nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa membeli sumur ar-Rumah yang airnya segar, niscaya Allah mengampuninya.” Lantas Ustman membelinya. Beliau tanya, ‘maukah engkau menjadikan sumur itu untuk minum orang-orang?” Utsman menjawab, “Ya.” Allah pun menurunkan ayat tersebut berkenaan dengan Ustman, “Wahai jiwa yang tenang.”

laptop

Al-Fajr

Al-Fajr

''