أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُونَ
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
a lam ya`ni lillażīna āmanū an takhsya'a qulụbuhum liżikrillāhi wa mā nazala minal-ḥaqqi wa lā yakụnụ kallażīna ụtul-kitāba ming qablu fa ṭāla 'alaihimul-amadu fa qasat qulụbuhum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
Has the time not come for those who have believed that their hearts should become humbly submissive at the remembrance of Allah and what has come down of the truth? And let them not be like those who were given the Scripture before, and a long period passed over them, so their hearts hardened; and many of them are defiantly disobedient.
۞ أَلَمْ
۞ اَلَمۡ
apakah tidak
Has not
يَأْنِ
يَاۡنِ
datang
come (the) time
لِلَّذِينَ
لِلَّذِيۡنَ
orang-orang yang
for those who
ءَامَنُوٓا۟
اٰمَنُوۡۤا
beriman
believed
أَن
اَنۡ
bahwa
that
تَخْشَعَ
تَخۡشَعَ
tunduk
become humble
قُلُوبُهُمْ
قُلُوۡبُهُمۡ
hati mereka
their hearts
لِذِكْرِ
لِذِكۡرِ
untuk mengingat
at (the) remembrance (of) Allah
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
at (the) remembrance (of) Allah
وَمَا
وَمَا
dan apa
and what
نَزَلَ
نَزَلَ
menurunkan
has come down
مِنَ
مِنَ
dari
of
ٱلْحَقِّ
الۡحَـقِّۙ
kebenaran
the truth
وَلَا
وَلَا
dan tidak
And not
يَكُونُوا۟
يَكُوۡنُوۡا
adalah mereka
they become
كَٱلَّذِينَ
كَالَّذِيۡنَ
seperti orang-orang yang
like those who
أُوتُوا۟
اُوۡتُوا
(mereka) diberi
were given
ٱلْكِتَـٰبَ
الۡكِتٰبَ
Al Kitab
the Book
مِن
مِنۡ
dari
before
قَبْلُ
قَبۡلُ
sebelum
before
فَطَالَ
فَطَالَ
lalu panjang
(and) was prolonged
عَلَيْهِمُ
عَلَيۡهِمُ
atas mereka
for them
ٱلْأَمَدُ
الۡاَمَدُ
masa
the term
فَقَسَتْ
فَقَسَتۡ
maka keras
so hardened
قُلُوبُهُمْ ۖ
قُلُوۡبُهُمۡؕ
hati mereka
their hearts
وَكَثِيرٌۭ
وَكَثِيۡرٌ
dan kebanyakan
and many
مِّنْهُمْ
مِّنۡهُمۡ
diantara mereka
of them
فَـٰسِقُونَ
فٰسِقُوۡنَ
orang-orang fasik
(are) defiantly disobedient
١٦
١٦
(16)
(16)
Asbabun Nuzul Ayat 16
Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dalam al-Munshannaf dari Abdul Aziz bin Abi Rawad bahwa canda dan tawa muncul pada para sahabat Nabi ﷺ maka turunlah ayat, “Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah.”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan, ia berkata, “Dulu para
sahabat Nabi ﷺ bercanda lalu Allah pun menurunkan firman-Nya, “Belum tibakah
waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah.”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari as-Suddi dari al-Qasim, ia berkata, “Para
sahabat Rasulullah ﷺ merasakan kebosanan lalu berkata, “Wahai Rasulullah,
berceritalah kepada kami.” Allah pun menurunkan firman-Nya, “Kami menceritakan
kepadamu kisah yang paling baik.” (QS.Yusuf:3)” Selanjutnya mereka merasakan
kebosanan kembali lalu mereka berkata, “Wahai Rasulullah, berceritalah kepada
kami.” Allah pun menurunkan firman-Nya, “Belum tibakah waktunya bagi
orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah.”
Ibnul Mubarak meriwayatkan dalam az-Zuhd, Sufyan menuturkan kepada kami
dari al-A’masy, ia berkata, “Ketika para sahabat Rasulullah ﷺ tiba di Madinah
lalu mendapatakan penghidupan sebagaimana yang mereka peroleh setelah usaha
keras maka seakan-akan mereka merasa letih dengan apa yang sudah mereka kerjakan
sehingga turunlah ayat, “Belum tibalah waktunya bagi orang-orang yang beriman,
untuk khusyuk mengingat Allah.”