نَبِّئْ عِبَادِىٓ أَنِّىٓ أَنَا ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
۞ نَبِّئْ عِبَادِيْٓ اَنِّيْٓ اَنَا الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُۙ
nabbi` 'ibādī annī anal-gafụrur-raḥīm
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,
[O Muhammad], inform My servants that it is I who am the Forgiving, the Merciful.
۞ نَبِّئْ
۞ نَبِّئۡ
beritakanlah
Inform
عِبَادِىٓ
عِبَادِىۡۤ
hamba-hambaKu
My slaves
أَنِّىٓ
اَنِّىۡۤ
bahwasanya Aku
that I
أَنَا
اَنَا
Aku
I am
ٱلْغَفُورُ
الۡغَفُوۡرُ
Maha Pengampun
the Oft-Forgiving
ٱلرَّحِيمُ
الرَّحِيۡمُۙ
Maha Penyayang
the Most Merciful
٤٩
٤٩
(49)
(49)
Asbabun Nuzul Ayat 49
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, ia berkata, “Rasulullah
ﷺ melewati sekelompok sahabatnya yang sedang tertawa. Lantas beliau bersabda, “Kenapa kalian tertawa padahal surga dan
neraka di sebutkan di hadapan kalian.” Selanjutnya turunlah ayat ini, “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa
Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, (49) dan sesungguhnya azab-Ku
adalah azab yang sangat pedih. (50).”
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari segi lain dari seorang sahabat Nabi ﷺ, ia
berkata, “Rasulullah ﷺ muncul tiba-tiba dari pintu yang biasa dimasuki Bani
Syaibah lalu bertanya, “Aku tidak melihat
kalian tertawa.” Selanjutnya beliau pergi lalu mundur lagi kemudian
bersabda, “Sesungguhnya tadi aku keluar
hingga ketika aku berada di sisi al-Hijr (Ismail) datanglah Jibril lalu
berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah berfirman kepadamu, “Kenapa engkau
membuat hamba-hamba-Ku putus asa?” “Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa
Akulah Yang Maha Pengampun, Maha penyayang, (49) dan sesungguhnya azab-Ku
adalah azab yang sangat pedih. (50).”