إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلْأَبْتَرُ
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ
inna syāni`aka huwal-abtar
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
Indeed, your enemy is the one cut off.
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
شَانِئَكَ
شَانِئَكَ
orang yang membencimu
your enemy
هُوَ
هُوَ
dia
he (is)
ٱلْأَبْتَرُ
الۡاَبۡتَرُ
terputus
the one cut off
٣
٣
(3)
(3)
Asbabun Nuzul Ayat 3
Al-Bazzar dan lainnya meriwayatkan dengan sanad sahih dari Ibnu Abbas, ia
berkata, “Ka’ab bin Asyraf datang ke Mekah. Lantas orang-orang Quraisy berkata
kepadanya, “Engkau adalah pemimpin mereka. Tidakkah engkau melihat orang yang
pura-pura sabar dan terputus dari kaumnya. Dia mengaku bahwa dia lebih baik
dari kita. Padahal kita ini orang-orang yang mengurusi orang yang menunaikan
ibadah haji, memberi minum, dan menjaga Ka’bah.” Ka’ab bin Asyraf berkata,
“Kalian lebih baik darinya.” Lantas turunlah ayat, “Sungguh, orang-orang yang
membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf dan Ibnul Mundzir meriwayatkan dari
Ikrimah, ia berkata, “Ketika Allah menurunkan wahyu kepada Nabi ﷺ, orang-orang
Quraisy berkata, “Muhammad telah terputus dari kita.” Lantas turunlah ayat,
“Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat
Allah).”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari as-Suddi, ia berkata, “Orang-orang Quraisy
mengatakan jika anak laki-laki seseorang meninggal dunia, “Si fulan terputus.”
Saat anak laki-laki Nabi ﷺ meninggal dunia, al-Ash bin Wail berkata, “Muhammad
telah terputus." Lantas turunlah ayat tersebut.’
Al-Baihaqi dalam ad-Dalail meriwayatkan hadis seperti itu dari Muhammad bin
Ali, dan anak itu diberi nama al-Qasim.
Diriwayatkan dari Mujahid, ia berkata, “Ayat tersebut turun mengenai al-Ash
bin wail. Yaitu ketika dia berkata, “Aku orang yang membenci Muhammad.”
Ath-Thabrani dengan sanad lemah meriwayatkan dari Abu Ayub, ia berkata,
“Ketika Ibrahim bin Rasulullah ﷺ meninggal dunia maka orang-orang musyrikin menyebarkan
gosip di antara mereka lalu berkata, “Sesungguhnya penganut agama Shabi’ itu
telah terputus keturunannya pada malam ini. Allah pun menurunkan firman-Nya,
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” Sampai akhir
surah.”
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Said bin Jubair mengenai firman Allah
subhanahu wa Ta’ala, “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.”
Ia berkata, “Ayat ini turun pada perang Hudaibiyyah. Jibril datang kepada Nabi
lalu berkata, “Berkurbanlah dan rukuklah!” Beliau pun berdiri lalu menyampaikan
khutbah idul fitri dan Idul qurban lalu rukuk dua rakaat. Setelah itu pergi
menuju hewan sembelihan lalu menyembelihnya.”
Aku katakan, “Di dalamnya ada keanehan yang tinggi.”
Diriwayatkan dari Syammar bin Athiyyah, ia berkata, “Uqbah bin Abi Mu’aith
berkata, “Sesungguhnya Nabi ﷺ tidak lagi memiliki anak laki-laki, dan dia orang
yang terputus keturunannya.” Allah pun menurunkan firman-Nya tentangnya,
“Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat
Allah).”
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Juraij, ia berkata, “Aku mendapatkan
informasi bahwa Ibrahim, putra Nabi ﷺ ketika wafat maka orang-orang Quraisy
berkata, “Sekarang Muhammad menjadi putus keturunannya.” Tentu saja ini membuat
beliau marah sehingga turunlah ayat, “Sungguh, kami telah memberimu (Muhammad)
nikmat yang banyak.” Sebagai hiburan bagi beliau."