يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ شَهٰدَةُ بَيْنِكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ حِينَ ٱلْوَصِيَّةِ ٱثْنَانِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنكُمْ أَوْ ءَاخَرَانِ مِنْ غَيْرِكُمْ إِنْ أَنتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى ٱلْأَرْضِ فَأَصٰبَتْكُم مُّصِيبَةُ ٱلْمَوْتِ ۚ تَحْبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعْدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَيُقْسِمَانِ بِٱللَّهِ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِى بِهِۦ ثَمَنًا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ ٱلْءَاثِمِينَ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ
yā ayyuhallażīna āmanụ syahādatu bainikum iżā ḥaḍara aḥadakumul-mautu ḥīnal-waṣiyyatiṡnāni żawā 'adlim mingkum au ākharāni min gairikum in antum ḍarabtum fil-arḍi fa aṣābatkum muṣībatul-maụt, taḥbisụnahumā mim ba'diṣ-ṣalāti fa yuqsimāni billāhi inirtabtum lā nasytarī bihī ṡamanaw walau kāna żā qurbā wa lā naktumu syahādatallāhi innā iżal laminal-āṡimīn
Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan dimuka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian. Kamu tahan kedua saksi itu sesudah sembahyang (untuk bersumpah), lalu mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, jika kamu ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa".
O you who have believed, testimony [should be taken] among you when death approaches one of you at the time of bequest - [that of] two just men from among you or two others from outside if you are traveling through the land and the disaster of death should strike you. Detain them after the prayer and let them both swear by Allah if you doubt [their testimony, saying], "We will not exchange our oath for a price, even if he should be a near relative, and we will not withhold the testimony of Allah. Indeed, we would then be of the sinful."
يَـٰٓأَيُّهَا
يٰۤـاَيُّهَا
wahai
O you
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
who
ءَامَنُوا۟
اٰمَنُوۡا
beriman
believe
شَهَـٰدَةُ
شَهَادَةُ
penyaksian
(Take) testimony
بَيْنِكُمْ
بَيۡنِكُمۡ
diantara kamu
among you
إِذَا
اِذَا
apabila
when
حَضَرَ
حَضَرَ
datang/menghadapi
approaches
أَحَدَكُمُ
اَحَدَكُمُ
salah seorang kamu
one of you
ٱلْمَوْتُ
الۡمَوۡتُ
kematian
[the] death
حِينَ
حِيۡنَ
ketika
(at the) time (of making)
ٱلْوَصِيَّةِ
الۡوَصِيَّةِ
berwasiat
[the] a will
ٱثْنَانِ
اثۡـنٰنِ
dua orang
two
ذَوَا
ذَوَا
mempunyai
men
عَدْلٍۢ
عَدۡلٍ
keadilan
just
مِّنكُمْ
مِّنۡكُمۡ
diantara kamu
among you
أَوْ
اَوۡ
atau
or
ءَاخَرَانِ
اٰخَرَانِ
dua orang lain
two others
مِنْ
مِنۡ
dari
from
غَيْرِكُمْ
غَيۡـرِكُمۡ
selain kamu
other than you
إِنْ
اِنۡ
jika
if
أَنتُمْ
اَنۡـتُمۡ
kamu
you
ضَرَبْتُمْ
ضَرَبۡتُمۡ
kamu bepergian
(are) travel(ing)
فِى
فِى
di
in
ٱلْأَرْضِ
الۡاَرۡضِ
bumi
the earth
فَأَصَـٰبَتْكُم
فَاَصَابَتۡكُمۡ
maka/lalu menimpa kamu
then befalls you
مُّصِيبَةُ
مُّصِيۡبَةُ
bencana
calamity
ٱلْمَوْتِ ۚ
الۡمَوۡتِ ؕ
kematian
(of) [the] death
تَحْبِسُونَهُمَا
تَحۡبِسُوۡنَهُمَا
kamu menahan keduanya
Detain both of them
مِنۢ
مِنۡۢ
dari
from
بَعْدِ
بَعۡدِ
sesudah
after
ٱلصَّلَوٰةِ
الصَّلٰوةِ
sholat
the prayer
فَيُقْسِمَانِ
فَيُقۡسِمٰنِ
maka/lalu keduanya bersumpah
and let them both swear
بِٱللَّهِ
بِاللّٰهِ
dengan (nama) Allah
by Allah
إِنِ
اِنِ
jika
if
ٱرْتَبْتُمْ
ارۡتَبۡتُمۡ
kamu ragu-ragu
you doubt
لَا
لَا
tidak
Not
نَشْتَرِى
نَشۡتَرِىۡ
kami membeli
we will exchange
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya
it for
ثَمَنًۭا
ثَمَنًا
harga
a price
وَلَوْ
وَّلَوۡ
walaupun
even if
كَانَ
كَانَ
adalah
he is
ذَا
ذَا
memiliki
(of)
قُرْبَىٰ ۙ
قُرۡبٰى ۙ
kerabat
a near relative
وَلَا
وَلَا
dan tidak
and not
نَكْتُمُ
نَـكۡتُمُ
kami menyembunyikan
we will conceal
شَهَـٰدَةَ
شَهَادَةَ ۙ
kesaksian
testimony
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
(of) Allah
إِنَّآ
اِنَّاۤ
sesungguhnya kami
Indeed, we
إِذًۭا
اِذًا
jika demikian
then
لَّمِنَ
لَّمِنَ
tentu termasuk
(will) surely (be) of
ٱلْـَٔاثِمِينَ
الۡاٰثِمِيۡنَ
orang-orang yang berdosa
the sinners
١٠٦
١٠٦
(106)
(106)
Asbabun Nuzul Ayat 106
At-Tirmidzi meriwayatkan (hadis) dan ida menganggapnya lemah, dan lainnya dari Ibnu Abbas, dari Tamim ad-Dari mengenai ayat berikut, "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian." Ia berkata, "Manusia terbebas dari ayat ini selain aku dan Adi bin Badda". Sebelum Islam, keduanya adalah orang Nasrani yang berselisih ketika menuju Syam. Keduanya tiba di Syam untuk melakukan perdagangan. Saat itulah mereka didatangi mantan budak sahaya bani Sahm yang bernama Badil bin Abi Maryam dengan membawa barang-barang perniagaannya dan gelas dari perak. Lantas orang itu jatuh sakit lalu mewasiatkan gelas perak tersebut kepada kedua orang itu dan memerintahkan menyerahkannya kepada keluarganya."
Tamim berkata, "Ketika orang itu sudah meninggal dunia, kami pun menjual gelas perak tersebut seharga seribu dirham lalu kami membagikan uangnya antara aku dan Adi bin Badda." Setibanya di keluarganya, kami pun menyerahkan harta perniagaan yang kami bawa. ternyata mereka kehilangan gelas perak lalu mereka bertanya kepada kami. Kami jawab, "Ia hanya meninggalkan harta benda ini. Ia tidak memberikan selain itu kepada kami. Setelah aku masuk islam, aku pun merasa berdosa terhadap hal tersebut. Aku pun mendatangi keluarganya dan menyampaikan beritanya kepada mereka serta memberikan lima ratus dirham. Aku juga sampaikan kepada mereka bahwa aku memiliki sahabat yang membawa uang sebesar itu. Selanjutnya mereka membawa Adi bin Badda' kepada Rasulullah ﷺ. Beliau menanyakan bukti kepada mereka, tetapi mereka tidak menemukannya. Akhirnya beliau pun menyuruh mereka untuk meminta sumpah kepada Adi bin Badda. Ia pun bersumpah sehingga Allah menurunkan firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, "Demi Alah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini walaupun ia karib kerabat dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa." Sampai kepada firman-Nya, "dan mereka merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) setelah mereka bersumpah." Lantas berdirilah Amru bin Ash seorang lelaki lainnya lalu keduanya bersumpah. Selanjutnya lima ratus dirham di ambil dari Adi bin Badda'.
Catatan:
Adz-Dzahabi menegaskan bahwa Tamim yang disebutkan dalam kisah ini bukanlah Tamim ad-Dari. Ia menyandarkannya kepada Muqatil bin Hibban.
Al-Hafitzh Ibnu Hajar berkata, "Bukan hal baik untuk menjelaskan dalam hadis ini bahwa orang itu adaah ad-Dari."