icon play ayat

يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحَرِّمُوا۟ طَيِّبٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحَرِّمُوْا طَيِّبٰتِ مَآ اَحَلَّ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

yā ayyuhallażīna āmanụ lā tuḥarrimụ ṭayyibāti mā aḥallallāhu lakum wa lā ta'tadụ, innallāha lā yuḥibbul-mu'tadīn
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
O you who have believed, do not prohibit the good things which Allah has made lawful to you and do not transgress. Indeed, Allah does not like transgressors.
icon play ayat

يَـٰٓأَيُّهَا

يٰۤـاَيُّهَا

wahai

O you

ٱلَّذِينَ

الَّذِيۡنَ

orang-orang yang

who

ءَامَنُوا۟

اٰمَنُوۡا

beriman

believe

لَا

لَا

jangan

(Do) not

تُحَرِّمُوا۟

تُحَرِّمُوۡا

kamu mengharamkan

make unlawful

طَيِّبَـٰتِ

طَيِّبٰتِ

yang baik-baik

(the) good things

مَآ

مَاۤ

apa

(of) what

أَحَلَّ

اَحَلَّ

menghalalkan

has (been) made lawful

ٱللَّهُ

اللّٰهُ

Allah

(by) Allah

لَكُمْ

لَـكُمۡ

bagi kalian

for you

وَلَا

وَلَا

dan jangan

and (do) not

تَعْتَدُوٓا۟ ۚ

تَعۡتَدُوۡا​ ؕ

kamu melampaui batas

transgress

إِنَّ

اِنَّ

sesungguhnya

Indeed

ٱللَّهَ

اللّٰهَ

Allah

Allah

لَا

لَا

tidak

(does) not

يُحِبُّ

يُحِبُّ

menyukai

love

ٱلْمُعْتَدِينَ

الۡمُعۡتَدِيۡنَ‏ 

orang-orang yang melampaui batas

the transgressors

٨٧

٨٧

(87)

(87)

Asbabun Nuzul Ayat 87

    At-Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad  lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku jika makan daging dan bertemu dengan wanita maka birahiku mengalahkanku. Karena itulah aku mengharamkan diriku makan daging." Allah pun menurunkan firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu."

    Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur al-Aufi dari Ibnu Abbas bahwa beberapa orang sahabat seperti Utsman bin Maz'un mengharamkan bagi mereka wanita dan makan daging. Mereka juga mengambil pisau untuk memotong kemaluan mereka (melakukan kebiri) agar mereka tidak memiliki birahi sehingga bisa mencurahkan waktu untuk ibadah. Lantas turunlah ayat tersebut.

    Ibnu Jarir juga meriwayatkan hadis seperti itu secara mursal dari Ikrimah, Abu Qalabah, Mujahid, Abu Malik, an-Nakh'i, as-Suddi, dan lain-lain.

    Dalam riwayat as-Suddi disebutkan bahwa mereka berjumlah sepuluh orang, di antaranya Ibnu Mazh'un dan Ali bin Abi Thalib.

    Dalam riwayat Ikrimah disebutkan bahwa di antara mereka adalah Ibnu Mazh'un, Ali, Ibnu Mas'ud, al-Miqdad bin Aswad, Salim - mantan hamba sahaya Abu Hudzaifah -.

    Ibnu Asakir dalam Tarikhnya meriwayatkan dari jalur as-Suddi kecil dari al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Ayat tersebut turun berkenaan dengan sekelompok sahabat, di antaranya Abu Bakar, Umar, Ali, Ibnu Mas'ud, Utsman bin Mazh'un, dan Salim - Mantan budak sahaya Abu Hudzaifah -. Mereka semua sepakat untuk mengebiri diri mereka, menjauhi para wanita, tidak makan daging dan lemak, mengenakan pakaian dari kain kasar, tidak makan selain makanan pokok, dan berkelana di bumi seperti keadaan para rahib. Lantas turunlah ayat tersebut."

    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Zaid bin Asal (Aslam) bahwa Abdullah bin Rawahah kedatangan seorang tamu dari keluarganya pada saat itu berada di sisi Nabi . Lantas ia kembali ke keluarganya lalu mendapatkan mereka belum memberi makanan kepada tamunya karena menunggu kedatangannya. Ia berkata kepada istrinya, "Engkau menahan tamuku karena aku. Padahal aku sudah mengharamkan diriku dari makanan." Istrinya berujar, "Makanan itu juga haram bagiku." Sang tamu berkata, "Makanan itu juga haram bagiku." Saat Abdullah bin Rawahah melihat kondisi seperti itu, ia pun meletakkan tangannya dan berkata, "Makanlah dengan nama Allah." Setelah itu dia datang kepada Nabi Muhammad  lalu menceritakan peristiwa yang terjadi pada mereka. Selanjutnya Allah  menurunkan firman-Nya, "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengaharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu."

laptop

Al-Ma'idah

Al-Ma'idah

''