يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
yā ayyuhallażīna āmanụ lā tadkhulụ buyụtan gaira buyụtikum ḥattā tasta`nisụ wa tusallimụ 'alā ahlihā, żālikum khairul lakum la'allakum tażakkarụn
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.
O you who have believed, do not enter houses other than your own houses until you ascertain welcome and greet their inhabitants. That is best for you; perhaps you will be reminded.
يَـٰٓأَيُّهَا
يٰۤـاَيُّهَا
wahai
O you
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
who
ءَامَنُوا۟
اٰمَنُوۡا
beriman
believe
لَا
لَا
jangan
(Do) not
تَدْخُلُوا۟
تَدۡخُلُوۡا
kamu masuk
enter
بُيُوتًا
بُيُوۡتًا
rumah-rumah
houses
غَيْرَ
غَيۡرَ
selain
other (than)
بُيُوتِكُمْ
بُيُوۡتِكُمۡ
rumah kamu
your houses
حَتَّىٰ
حَتّٰى
sehingga
until
تَسْتَأْنِسُوا۟
تَسۡتَاۡنِسُوۡا
kamu minta izin
you have asked permission
وَتُسَلِّمُوا۟
وَتُسَلِّمُوۡا
dan kamu memberi salam
and you have greeted
عَلَىٰٓ
عَلٰٓى
atas/kepada
[on]
أَهْلِهَا ۚ
اَهۡلِهَا ؕ
penghuninya
its inhabitants
ذَٰلِكُمْ
ذٰ لِكُمۡ
demikian itu
That
خَيْرٌۭ
خَيۡرٌ
lebih baik
(is) best
لَّكُمْ
لَّـكُمۡ
bagi kalian
for you
لَعَلَّكُمْ
لَعَلَّكُمۡ
agar kalian
so that you may
تَذَكَّرُونَ
تَذَكَّرُوۡنَ
kamu ingat
pay heed
٢٧
٢٧
(27)
(27)
Asbabun Nuzul Ayat 27
Al-Firyabi dari Ibnu Jarir meriwayatkan dari Adi bin Tsabit, ia berkata, "Seorang wanita Anshar datang dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berada di rumahku dalam keadaan aku tidak mau terlihat oleh siapa pun dan sesungguhnya ada seorang keluargaku yang selalu masuk pada saat aku dalam kondisi demikian. Apa yang harus aku lakukan?" Lantas turunlah ayat, "Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya."
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan, ia berkata, "Ketika turun ayat tentang meminta izin masuk rumah, Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan para pedagang Quraisy yang sering pulang pergi antara mekah, Madinah, dan Syam, sedangkan mereka itu memiliki rumah-rumah yang sudah biasa disinggahi di jalan, bagaimana cara meminta izin dan mengucapkan salam padahal tidak ada penghuni didalamnya?" Lantas turunlah ayat, "Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak dihuni." (29).