وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ ۚ قُلْ أَبِٱللَّهِ وَءَايٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ
وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ
wa la`in sa`altahum layaqụlunna innamā kunnā nakhụḍu wa nal'ab, qul a billāhi wa āyātihī wa rasụlihī kuntum tastahzi`ụn
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
And if you ask them, they will surely say, "We were only conversing and playing." Say, "Is it Allah and His verses and His Messenger that you were mocking?"
وَلَئِن
وَلَٮِٕنۡ
dan jika
And if
سَأَلْتَهُمْ
سَاَلۡتَهُمۡ
kamu tanyakan kepada mereka
you ask them
لَيَقُولُنَّ
لَيَـقُوۡلُنَّ
tentu mereka berkata/menjawab
surely they will say
إِنَّمَا
اِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
Only
كُنَّا
كُنَّا
kami adalah
we were
نَخُوضُ
نَخُوۡضُ
kami bersenda gurau
conversing
وَنَلْعَبُ ۚ
وَنَلۡعَبُؕ
dan kami bermain-main
and playing
قُلْ
قُلۡ
katakanlah
Say
أَبِٱللَّهِ
اَبِاللّٰهِ
apakah dengan Allah
Is it Allah
وَءَايَـٰتِهِۦ
وَاٰيٰتِهٖ
dan ayat-ayatNya
and His Verses
وَرَسُولِهِۦ
وَرَسُوۡلِهٖ
dan RasulNya
and His Messenger
كُنتُمْ
كُنۡتُمۡ
kalian adalah
(that) you were
تَسْتَهْزِءُونَ
تَسۡتَهۡزِءُوۡنَ
kamu berolok-olok
mocking
٦٥
٦٥
(65)
(65)
Asbabun Nuzul Ayat 65
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata, "Suatu
hari dalam perang Tabuk ada seseorang yang mengatakan di satu majelis,
"Kami belum pernah melihat orang-orang seperti penghafal al-Qur'an. Tidak
ada orang yang lebih rakus untuk memenuhi perut, tidak ada yang lebih berdusta
lisannya, dan tidak ada orang yang paling pengecut ketika bertemu (musuh)
selain mereka." Lantas seseorang berkata kepada lelaki itu, "Engkau
bohong. Engkau hanyalah orang munafik. Aku pasti memberitahukan hal ini kepada
Rasulullah ﷺ lalu turunlah al-Qur'an. Ibnu Umar berkata, "Aku lihat orang
itu bergelayut di tali kekang unta Rasulullah ﷺ. Pada saat yang sama batu-batu
dilemparkan kepadanya. Orang itu berkata, "Wahai Rasulullah, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan
main-main saja." Sementara itu Rasulullah ﷺ bersabda, "Mengapa kepada Allah, dan
ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
Selanjutnya Ibnu Abi Hatim meriwayatkan hadis serupa dari
segi lain dari Ibnu Umar dan menyebutkan nama orang itu, yaitu Abdullah bin
Ubay.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ka'ab bin Malik, ia berkata,
Makhsya bin Humair berkata, "Aku ingin diadil. Akan tetapi setiap orang
dari kalian harus membayar saratus dirham dengan syarat kami selamat dari
diturunkannya al-Qur'an mengenai kami." Hal itu sampai kepada Nabi ﷺ lalu
mereka datang dan meminta maaf. Allah pun menurunkan firman-Nya, "Tidak perlu kamu meminta maaf,
karena kamu telah kafir setelah beriman." (QS.At-Taubah: 66). Di antara orang yang diampuni adalah Makhsya
bin Humair lalu namanya di ganti menjadi Abdurrahman. Ia memohon kepada Allah
agar menjadikannya terbunuh sebagai syahid tanpa diketahui tempat
pembunuhannya. Akhirnya, ia pun terbunuh dalam perang Yamamah tanpa diketahui
tempat pembunuhannya dan siapa yang membunuhnya."
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah bahwa orang-orang munafikin mengatakan dalam perang Tabuk, "Orang ini berharap dapat menaklukkan istana-istana dan benteng-benteng Syam. Itu tidak mungkin!" Allah memberitahukan hal tersebut kepada Nabi-Nya ﷺ. Lantas beliau mendatangi mereka lalu bersabda, "Kalian mengatakan begini dan begini." Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Selanjutnya turunlah ayat tersebut."