أَجَعَلَ ٱلْءَالِهَةَ إِلٰهًا وٰحِدًا ۖ إِنَّ هٰذَا لَشَىْءٌ عُجَابٌ
اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
a ja'alal-ālihata ilāhaw wāḥidan inna hāżā lasyai`un 'ujāb
Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.
Has he made the gods [only] one God? Indeed, this is a curious thing."
أَجَعَلَ
اَجَعَلَ
apakah dia menjadikan
Has he made
ٱلْـَٔالِهَةَ
الۡاٰلِهَةَ
tuhan-tuhan
the gods
إِلَـٰهًۭا
اِلٰهًا
Tuhan
(into) one god
وَٰحِدًا ۖ
وَّاحِدًا ۖۚ
satu/esa
(into) one god
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
هَـٰذَا
هٰذَا
ini
this
لَشَىْءٌ
لَشَىۡءٌ
benar-benar sesuatu
(is) certainly a thing
عُجَابٌۭ
عُجَابٌ
aneh/ganjil
curious
٥
٥
(5)
(5)
Asbabun Nuzul Ayat 5
Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, al-Hakim meriwayatkan hadis dan ia mensahihkannya dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Abu Thalib jatuh sakit maka
datanglah orang-orang Quraisy dan datang pula Nabi ﷺ. Lantas mereka mengadukan
beliau kepada Abu Thalib. Abu Thalib pun bertanya, “Wahai keponakanku, apa yang
engkau inginkan dari kaummu?” Beliau menjawab, “Aku ingin mereka mengucapkan
kata-kata yang membuat orang-orang Arab beragama dan orang-orang non-Arab
membayar jizyah.” Abu Thalib bertanya, “Satu kata?” Beliau menjawab, “Ya” Abu
Thalib bertanya lagi, “Apa itu?” Beliau menjawab, “Tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah.” Mereka berkata, “Tuhan yang Esa? Sungguh, ini sesuatu
yang mengherankan.” Lantas Allah pun menurunkan firman-Nya, “Shad, demi
al-Qur’an yang mengandung peringatan.” Sampai kepada firman-Nya “Tetapi mereka
belum merasakan azab(Ku).” (1-8).