إِذْ يَقُولُ ٱلْمُنٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَآءِ دِينُهُمْ ۗ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
اِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَاۤءِ دِيْنُهُمْۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
iż yaqụlul-munāfiqụna wallażīna fī qulụbihim maraḍun garra hā`ulā`i dīnuhum, wa may yatawakkal 'alallāhi fa innallāha 'azīzun ḥakīm
(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
[Remember] when the hypocrites and those in whose hearts was disease said, "Their religion has deluded those [Muslims]." But whoever relies upon Allah - then indeed, Allah is Exalted in Might and Wise.
إِذْ
اِذۡ
ketika
When
يَقُولُ
يَقُوۡلُ
berkata
said
ٱلْمُنَـٰفِقُونَ
الۡمُنٰفِقُوۡنَ
orang-orang munafik
the hypocrites
وَٱلَّذِينَ
وَالَّذِيۡنَ
dan orang-orang yang
and those who
فِى
فِىۡ
di dalam
in
قُلُوبِهِم
قُلُوۡبِهِمۡ
hati mereka
their hearts
مَّرَضٌ
مَّرَضٌ
penyakit
(was) a disease
غَرَّ
غَرَّ
menipu
(Had) deluded
هَـٰٓؤُلَآءِ
هٰٓؤُلَاۤءِ
mereka ini
these (people)
دِينُهُمْ ۗ
دِيۡنُهُمۡؕ
agama mereka
their religion
وَمَن
وَمَنۡ
dan barang siapa
But whoever
يَتَوَكَّلْ
يَّتَوَكَّلۡ
bertawakkal
puts (his) trust
عَلَى
عَلَى
atas/kepada
in
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
فَإِنَّ
فَاِنَّ
maka sesungguhnya
then indeed
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
عَزِيزٌ
عَزِيۡزٌ
Maha Perkasa
(is) All-Mighty
حَكِيمٌۭ
حَكِيۡمٌ
Maha Bijaksana
All-Wise
٤٩
٤٩
(49)
(49)
Asbabun Nuzul Ayat 49
Ath-Thabrani meriwayatkan dalam al-Awsath dengan sanad lemah dari Abu Hurairah, ia berkata, "Ketika Allah menurunkan firman-Nya kepada Nabi-Nya di Mekah, "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur kebelakang." (QS.Al-Qamar: 45), Umar bin Khaththab رضي الله عنه, "Wahai, Rasulullah golongan yang mana? Firman tersebut turun sebelum perang Badar. Saat perang Badar meletus dan kaum Quraisy mengalami kekalahan, aku melihat Rasulullah ﷺ memandang jejak-jejak mereka sambil menghunus pedang dan mengucapkan, "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur kebelakang." (QS.Al-Qamar: 45). Hal itu terjadi dalam perang Badar. Lantas Allah menurunkan firman-Nya tentang mereka, "Sehingga apabila Kami timpakan siksaan kepada orang-orang yang hidup bermewah-mewah di antara mereka, seketika itu mereka berteriak meminta tolong." (QS.Al-Mu'minun: 64). Dia juga menurunkan, "Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar kepada Allah." (QS.Ibrahim: 28). Rasulullah ﷺ melempari mereka. Lemparan tersebut mengenai mereka semua dan menerpa mata dan mulut mereka sehingga ada seseorang yang terbunuh saat ia membersihkan kedua matanya dan mulutnya. Allah pun menurunkan firman-Nya, "dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar." (QS.Al-Anfal: 17).
Allah menurunkan firman-Nya mengenai Iblis, "Maka ketika kedua pasukan itu saling melihat (berhadapan), setan balik ke belakang."
Utbah bin Rabi'ah dan orang-orang yang bersamanya dalam perang Badar berkata, "Orang-orang mukmin ditipu agamanya." Allah pun menurunkan firman-Nya, "(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, "Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya."