وَإِذَا لَقُوا۟ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَإِذَا خَلَوْا۟ إِلَىٰ شَيٰطِينِهِمْ قَالُوٓا۟ إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُونَ
وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
wa iżā laqullażīna āmanụ qālū āmannā, wa iżā khalau ilā syayāṭīnihim qālū innā ma'akum innamā naḥnu mustahzi`ụn
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok".
And when they meet those who believe, they say, "We believe"; but when they are alone with their evil ones, they say, "Indeed, we are with you; we were only mockers."
وَإِذَا
وَاِذَا
dan apabila
And when
لَقُوا۟
لَقُوۡا
mereka berjumpa
they meet
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
ءَامَنُوا۟
اٰمَنُوۡا
beriman
believe[d]
قَالُوٓا۟
قَالُوۡاۤ
mereka berkata
they say
ءَامَنَّا
اٰمَنَّا ۖۚ
kami telah beriman
We believe[d]
وَإِذَا
وَاِذَا
dan apabila
But when
خَلَوْا۟
خَلَوۡا
mereka kembali
they are alone
إِلَىٰ
اِلٰى
kepada
with
شَيَـٰطِينِهِمْ
شَيٰطِيۡنِهِمۡۙ
syaitan-syaitan mereka
their evil ones
قَالُوٓا۟
قَالُوۡاۤ
mereka berkata
they say
إِنَّا
اِنَّا
sesungguhnya kami
Indeed, we
مَعَكُمْ
مَعَكُمۡۙ
bersama kalian
(are) with you
إِنَّمَا
اِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
only
نَحْنُ
نَحۡنُ
kami
we
مُسْتَهْزِءُونَ
مُسۡتَهۡزِءُوۡنَ
orang-orang yang berolok-olok
(are) mockers
١٤
١٤
(14)
(14)
Asbabun Nuzul Ayat 14
Al-Wahidi dan ats-Tsa’labi meriwayatkan dari Muhammad bin Marwan dan as-Suddi ash-Shaghir dari al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan Abdullah bin Ubay dan para sahabatnya. Yaitu ketika suatu hari mereka keluar lalu berjumpa dengan sekelompok sahabat Rasulullah ﷺ. Lantas Abdullah bin Ubay berkata, “Lihatlah, bagaimana aku memalingkan orang-orang bodoh itu dari kalian kemudian ia menghampiri dan memegang tangan Abu Bakar seraya berkata, “Selamat datang ash-Shiddiq, pemimpin Bani Tamim, syaikh Islam, orang yang mendampingi Rasulullah ﷺ di gua, yang mengorbankan jiwa dan hartanya untuk Rasullullah.” Lalu dia memegang tangan Ali sambil berkata, “Selamat datang putra paman Rasulullah ﷺ dan menantunya, pemimpin Bani Hasyim yang tidak pernah meninggalkan Rasulullah.” Setelah itu mereka berpisah.”
Abdullah bin Ubay berkata kepada para sahabatnya, “Bagaimana pendapat kalian mengenai apa yang telah aku lakukan? Jika kalian melihat mereka maka lakukanlah sebagaimana yang telah aku lakukan.” Para sahabatnya memujinya dengan baik. Lantas kaum muslimin kembali kepada Nabi Muhammad ﷺ dan mengabarkan hal itu. Dengan demikian turunlah ayat tersebut.
Isnad
ini lemah sekali karena as-Suddi ash-Shaghir adalah seorang pendusta. Demikian
juga al-Kalbi. Sedangkan Abu Shalih lemah.