فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنْ خَلٰقٍ
فَاِذَا قَضَيْتُمْ مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَذِكْرِكُمْ اٰبَاۤءَكُمْ اَوْ اَشَدَّ ذِكْرًا ۗ فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ
fa iżā qaḍaitum manasikakum fażkurullāha każikrikum ābā`akum au asyadda żikrā, fa minan-nāsi may yaqụlu rabbanā ātinā fid-dun-yā wa mā lahụ fil-ākhirati min khalāq
Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
And when you have completed your rites, remember Allah like your [previous] remembrance of your fathers or with [much] greater remembrance. And among the people is he who says, "Our Lord, give us in this world," and he will have in the Hereafter no share.
فَإِذَا
فَاِذَا
maka apabila
Then when
قَضَيْتُم
قَضَيۡتُمۡ
kamu telah menyelesaikan
you complete[d]
مَّنَـٰسِكَكُمْ
مَّنَاسِكَکُمۡ
ibadah hajimu
your acts of worship
فَٱذْكُرُوا۟
فَاذۡکُرُوا
maka berdzikirlah
then remember
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
كَذِكْرِكُمْ
كَذِكۡرِكُمۡ
sebagaimana kamu menyebut
as you remember
ءَابَآءَكُمْ
اٰبَآءَکُمۡ
bapak-bapakmu
your forefathers
أَوْ
اَوۡ
atau
or
أَشَدَّ
اَشَدَّ
lebih dari (banyak) itu
(with) greater
ذِكْرًۭا ۗ
ذِکۡرًا ؕ
berdzikir
remembrance
فَمِنَ
فَمِنَ
maka dari/diantara
And from
ٱلنَّاسِ
النَّاسِ
manusia
the people
مَن
مَنۡ
orang
who
يَقُولُ
يَّقُوۡلُ
dia berkata
say
رَبَّنَآ
رَبَّنَآ
ya Tuhan kami
Our Lord
ءَاتِنَا
اٰتِنَا
berilah kami
Grant us
فِى
فِى
di
in
ٱلدُّنْيَا
الدُّنۡيَا
dunia
the world
وَمَا
وَمَا
dan tidaklah
And not
لَهُۥ
لَهٗ
baginya
for him
فِى
فِى
di
in
ٱلْـَٔاخِرَةِ
الۡاٰخِرَةِ
akhirat
the Hereafter
مِنْ
مِنۡ
dari
[of]
خَلَـٰقٍۢ
خَلَاقٍ
bagian
any share
٢٠٠
٢٠٠
(200)
(200)
Asbabun Nuzul Ayat 200
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata,
“Dulu orang-orang jahiliyah melakukan wukuf di musim haji. Salah seorang dari
mereka berkata “Ayahku memberi makan, membawa bawaan, memikul diyat (tebusan).”
Tidak ada zikir bagi mereka selain menyebutkan perbuatan bapak-bapak mereka.
Lantas Allah menurunkan firman-Nya, “Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah
haji, maka berzikirlah kepada Allah.”
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Mujahid, ia berkata, “Dulu
orang-orang apabila telah menyelesaikan ibadah haji, mereka melakukan wukuf di
Jumrah dan menyebutkan hari-hari mereka pada masa jahiliyah serta perbuatan
bapak-bapak mereka. Lantas turunlah ayat tersebut.’
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, sekelompok orang-orang Arab badui mendatangi tempat wukuf lalu mengatakan, “Ya Allah, jadikanlah tahun hujan, tahun kesuburan, tahun kesetiaan dan kebaikan. Mereka tidak menyebutkan urusan akhirat sedikit pun. Lantas Allah menurunkan firman-Nya kepada mereka, “Maka di antara manusia ada yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.” Lantas datang sekelompok yang lainnya dari kalangan orang-orang mukmin lalu mengatakan, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka. 9201) Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya. (202)” (Al-Baqarah: 201-202).