icon play ayat

يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
O you who have believed, if there comes to you a disobedient one with information, investigate, lest you harm a people out of ignorance and become, over what you have done, regretful.
icon play ayat

يَـٰٓأَيُّهَا

يٰۤاَيُّهَا

wahai

O you who believe

ٱلَّذِينَ

الَّذِيۡنَ

orang-orang yang

O you who believe

ءَامَنُوٓا۟

اٰمَنُوۡۤا

beriman

O you who believe

إِن

اِنۡ

jika

If

جَآءَكُمْ

جَآءَكُمۡ

datang kepadamu

comes to you

فَاسِقٌۢ

فَاسِقٌ ۢ

orang fasik

a wicked person

بِنَبَإٍۢ

بِنَبَاٍ

dengan berita

with information

فَتَبَيَّنُوٓا۟

فَتَبَيَّنُوۡۤا

maka jelaskan

investigate

أَن

اَنۡ

agar

lest

تُصِيبُوا۟

تُصِيۡبُوۡا

kamu (tidak) menimpakan

you harm

قَوْمًۢا

قَوۡمًا ۢ

kaum

a people

بِجَهَـٰلَةٍۢ

بِجَهَالَةٍ

karena kebodohan/tidak tahu

in ignorance

فَتُصْبِحُوا۟

فَتُصۡبِحُوۡا

maka jadilah kamu

then you become

عَلَىٰ

عَلٰى

atas

over

مَا

مَا

apa

what

فَعَلْتُمْ

فَعَلۡتُمۡ

perbuatanmu

you have done

نَـٰدِمِينَ

نٰدِمِيۡنَ‏ 

orang-orang yang menyesal

regretful

٦

٦

(6)

(6)

Asbabun Nuzul Ayat 6

    Ahmad dan lainnya meriwayatkan dengan sanad bak dari al-Harits bin Abi Dhihar al-Khuza’i, ia berkata, “Aku menghadap Rasulullah ﷺ lalu beliau menyeruku kepada Islam, aku pun mengakuinya dan masuk ke dalam Islam, dan beliau menyeruku kepada zakat lalu aku pun mengakuinya dan berkata, “Wahai Rasulullah, kembalikan aku ke kaumku untuk menyeru mereka kepada Islam dan menunaikan zakat. Barangsiapa yang merespon seruanku maka aku akan mengumpulkan zakatnya lalu engkau mengirimkan utusan kepadaku setelah ini dan ini untuk membawa kepadamu zakat yang telah aku kumpulkan. Ketika al-Harits sudah berhasil mengumpulkan zakat dan sampai pada waktu yang ditentukan, ternyata rasul mengirimkan utusan untuk mendatangi al-Harits sehingga dia mengira bahwa telah terjadi kemarahan dari beliau. Lantas ia memanggil para hartawan kaumnya lalu berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ telah menetapkan waktu untuk mengirimkan utusannya untuk mengambil zakat yang sudah aku kumpulkan, padahal Rasulullah ﷺ tidak terbiasa melanggar janji, dan aku tahu hanya kemarahan yang telah menahan beliau.” Selanjutnya mereka berangkat lalu menemui Rasulullah ﷺ.

    Setelah itu Rasulullah ﷺ mengutus al-Walid bin Uqbah untuk mengambil zakat yang sudah dikumpulkan padanya. Ketika al-Walid sudah berjalan, tiba-tiba hatinya melunak lalu pulang kembali. Ia berkata, “Sesungguhnya al-Harits melarangku untuk mengambil zakat dan ingin membunuhku.” Rasulullah ﷺpun mengirimkan utusan kepada al-Harits. Al-Harits pun datang menyambut kedatangan utusan lalu bertanya kepada mereka, “Kemana kalian diutus?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ mengirimkan al-Walid bin Uqbah kepada kalian lalu ia mengaku bahwa engkau menahan zakat dan engkau ingin membunuhnya.” Al-Harits menjawab, “Tidak, demi Dzat yang telah mengutus Muhammad dengan kebenaran, aku tidak pernah melihatnya dan ia tidak mendatangiku.” Saat dia masuk menemui Rasulullah ﷺ, beliau bertanya, “Apakah engkau menahan zakat dan ingin membunuh utusanku.” Al-Harits menjawab, “Tidak, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran.” Lantas turunlah ayat, “Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita,” sampai kepada firman-Nya, “Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” Para perawi isnadnya terpercaya.”

    Ath-Thabrani meriwayatkan hadis serupa dari hadis Jabir bin Abdillah dan Alqamah bin Najiyah serta Ummu Salamah.

    Ibnu Jarir meriwayatkan hadis serupa dari jalur al-Aufi dari Ibnu Abbas dan dari berbagai jalur yang mursal.

laptop

Al-Hujurat

Al-Hujurat

''