يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِينَ
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ جَاۤءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْٓا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًاۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ
yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
O you who have believed, if there comes to you a disobedient one with information, investigate, lest you harm a people out of ignorance and become, over what you have done, regretful.
يَـٰٓأَيُّهَا
يٰۤاَيُّهَا
wahai
O you who believe
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
O you who believe
ءَامَنُوٓا۟
اٰمَنُوۡۤا
beriman
O you who believe
إِن
اِنۡ
jika
If
جَآءَكُمْ
جَآءَكُمۡ
datang kepadamu
comes to you
فَاسِقٌۢ
فَاسِقٌ ۢ
orang fasik
a wicked person
بِنَبَإٍۢ
بِنَبَاٍ
dengan berita
with information
فَتَبَيَّنُوٓا۟
فَتَبَيَّنُوۡۤا
maka jelaskan
investigate
أَن
اَنۡ
agar
lest
تُصِيبُوا۟
تُصِيۡبُوۡا
kamu (tidak) menimpakan
you harm
قَوْمًۢا
قَوۡمًا ۢ
kaum
a people
بِجَهَـٰلَةٍۢ
بِجَهَالَةٍ
karena kebodohan/tidak tahu
in ignorance
فَتُصْبِحُوا۟
فَتُصۡبِحُوۡا
maka jadilah kamu
then you become
عَلَىٰ
عَلٰى
atas
over
مَا
مَا
apa
what
فَعَلْتُمْ
فَعَلۡتُمۡ
perbuatanmu
you have done
نَـٰدِمِينَ
نٰدِمِيۡنَ
orang-orang yang menyesal
regretful
٦
٦
(6)
(6)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 6
(Hai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kalian orang fasik membawa suatu berita) (maka periksalah oleh kalian) kebenaran beritanya itu, apakah ia benar atau berdusta. Menurut suatu qiraat dibaca Fatatsabbatuu berasal dari lafal Ats-Tsabaat, artinya telitilah terlebih dahulu kebenarannya (agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum) menjadi Maf'ul dari lafal Fatabayyanuu, yakni dikhawatirkan hal tersebut akan menimpa musibah kepada suatu kaum (tanpa mengetahui keadaannya) menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari Fa'il, yakni tanpa sepengetahuannya (yang menyebabkan kalian) membuat kalian (atas perbuatan kalian itu) yakni berbuat kekeliruan terhadap kaum tersebut (menyesal) selanjutnya Rasulullah saw. mengutus Khalid kepada mereka sesudah mereka kembali ke negerinya. Ternyata Khalid tiada menjumpai mereka melainkan hanya ketaatan dan kebaikan belaka, lalu ia menceritakan hal tersebut kepada Nabi saw.