icon play ayat

وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ ٱلْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ ٱلْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ

wa annahụ kāna rijālum minal-insi ya'ụżụna birijālim minal-jinni fa zādụhum rahaqā
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
And there were men from mankind who sought refuge in men from the jinn, so they [only] increased them in burden.
icon play ayat

وَأَنَّهُۥ

وَّاَنَّهٗ

dan bahwasanya

And that

كَانَ

كَانَ

adalah

(there) were

رِجَالٌۭ

رِجَالٌ

beberapa orang laki-laki

men

مِّنَ

مِّنَ

dari

among

ٱلْإِنسِ

الۡاِنۡسِ

manusia

mankind

يَعُوذُونَ

يَعُوۡذُوۡنَ

mereka minta perlindungan

who sought refuge

بِرِجَالٍۢ

بِرِجَالٍ

kepada beberapa laki-laki

in (the) men

مِّنَ

مِّنَ

dari

from

ٱلْجِنِّ

الۡجِنِّ

jin

the jinn

فَزَادُوهُمْ

فَزَادُوۡهُمۡ

maka mereka menjadikan bertambah

so they increased them

رَهَقًۭا

رَهَقًا ۙ‏

durhaka/sombong

(in) burden

٦

٦

(6)

(6)

Asbabun Nuzul Ayat 6

    Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Abu asy-Syaikh dalam al-Azhamah meriwayatkan dari Karim bin Abi as-Saib Al-an-Anshari, ia berkata, “Aku bersama bapakku keluar menuju Madinah untuk suatu keperluan. Ini terjadi di awal disebutkannya bahwa Rasulullah ﷺ di Mekah. Lantas kami bermalam di tempat pengembala. Saat tengah malam tiba datanglah seekor serigala lalu mengambil seekor anak kambing. Seketika pengembala melompat lalu berkata, “Wahai  mahluk yang mendiami lembah, aku tetanggamu.” Lantas seorang penyeru yang tidak bisa kita lihat berseru, “Wahai Sarhan (nama serigala) lepaskan anak kambing.” Anak kambing itu pun datang dalam keadaan ketakutan sampai masuk kembali ke kelompok kambing. Allah pun menurunkan firman-Nya kepada Rasul-Nya di Mekah, “Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.”

    Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Abu Raja’ al-Atharidi dari Bani Tamim, ia berkata, “Rasulullah ﷺ diutus dan aku mengembala untuk keluargaku dan mencukupi kebutuhan mereka. Saat Nabi di utus ﷺ, kami pun keluar melarikan diri hingga kami mendatangi tanah lapang . Dulu, ketika kami berada di sore hari seperti itu, sesepuh kami berkata, “Kita mohon perlindungan malam ini kepada penguasa lembah ini dari kalangan jin lalu kami mengucapkan seperti itu. Lantas dikatakan kepada kami, “Sesungguhnya jalan laki-laki ini adalah persaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah. barangsiapa mengakui hal itu maka diberi rasa aman terhadap darahnya dan hartanya. Kami pun pulang lalu kami masuk islam.” Abu Raja’ berkata. “Aku berpendapat bahwa ayat ini turun mengenaiku dan para sahabatku, “Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.”

    Al-Kharaithi dalam kitab Hawatif al-Jan meriwayatkan, Abdullah bin Muhammad al-Balwi menuturkan kepada kami, Imarah bin Zaid mengabarkan kepada kami, Abdullah bin Ala’ bercerita kepadaku, Muhammad bin Akbar menuturkan kepada kami dari Said bin Jubair bahwa seorang lelaki dari Bani Tamim bernama Rafi’ bin Umair bercerita mengenai awal keislamannya. Ia berkata, “Suatu malam aku sedang berjalan di tempat penuh pasir. Tiba-tiba kantuk menyerangku, aku pun turun dari tungganganku dan aku menyuruhnya berderum, dan aku pun tidur. Sebelum tidur, aku biasa meminta perlindungan lalu aku berkata, “Aku berlindung kepada pembesar lembah ini dari kalangan jin. Lantas dalam tidurku aku bermimpi melihat seorang lelaki yang memegang tombak hendak memasukkannya ke leher untaku. Tiba-tiba aku pun terjaga karena takut lalu aku memandang ke kanan dan kekiri, tetapi aku tidak melihat sesuatu pun. Lantas aku berkata, “Ini hanya mimpi. Aku pun tidur kembali. Tiba-tiba aku bermimpi seperti itu lagi sehingga aku terjaga lalu aku melihat untaku berontak. Aku menoleh, ternyata ada seorang pemuda seperti aku yang aku lihat dalam tidurku. Di tangannya ada tombak, dan ada seorang lelaki tua yang memegang tangannya untuk mencegah perbuatannya terhadap untaku. Saat keduanya berkelahi, tiba-tiba muncullah tiga sapi jantan liar. Orang tua itu berkata kepada si pemuda, “Berdirilah dan ambillah sapi yang engkau kehendaki sebagai tebusan atas tetanggamu bangsa manusia.” Si pemuda bangkit lalu mengambil seekor sapi dan pergi. Lalu ia menoleh kepada orang tua itu sambil berkata, “Wahai orang tua, jika engkau singgah di sebuah lembah lalu merasa takut kengeriannya maka ucapkanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan Muhammad dari ketakutan.” Janganlah engkau meminta perlindungan kepada salah seorang jin pun. Siapa yang melakukan itu maka urusannya telah batal. Ia berkata, “Aku katakan kepadanya, “Siapakah Muhammad ini?” Ia menjawab, “Seorang Nabi berkebangsaan Arab bukan dari timur dan bukan dari barat telah diutus pada hari Senin.” Aku bertanya, “Di mana tempat tinggalnya.” Ia menjawab, “Di Yastrib yang memiliki pohon kurma.” Aku pun menunggangi kendaraanku saat subuh mulai menyingsing. Aku pun memperbaharui perjalanan hingga aku menyeruak ke Madinah lalu Rasulullah ﷺ melihatku. Setelah itu beliau menceritakan kepadaku dengan ceritaku sebelum aku teringat darinya sedikit pun, dan beliau menyeruku kepada Islam sehingga aku pun masuk Islam.”

    Said bin Jubair berkata, “Kami menganggap bahwa dialah yang menjadi sebab diturunkannya ayat, “Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.”

 

laptop

Al-Jinn

Al-Jinn

''