فَلَعَلَّكَ بٰخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰٓ ءَاثٰرِهِمْ إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا۟ بِهٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَسَفًا
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ اَسَفًا
fa la'allaka bākhi'un nafsaka 'alā āṡārihim il lam yu`minụ bihāżal-ḥadīṡi asafā
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
Then perhaps you would kill yourself through grief over them, [O Muhammad], if they do not believe in this message, [and] out of sorrow.
فَلَعَلَّكَ
فَلَعَلَّكَ
maka barangkali kamu
Then perhaps you would (be)
بَـٰخِعٌۭ
بَاخِعٌ
merusak/membunuh diri
the one who kills
نَّفْسَكَ
نَّـفۡسَكَ
dirimu
yourself
عَلَىٰٓ
عَلٰٓى
atas
over
ءَاثَـٰرِهِمْ
اٰثَارِهِمۡ
sepeninggal/bekas mereka
their footsteps
إِن
اِنۡ
jika
if
لَّمْ
لَّمۡ
tidak
not
يُؤْمِنُوا۟
يُؤۡمِنُوۡا
mereka beriman
they believe
بِهَـٰذَا
بِهٰذَا
dengan/kepada ini
in this
ٱلْحَدِيثِ
الۡحَـدِيۡثِ
keterangan
[the] narration
أَسَفًا
اَسَفًا
penyesalan
(in) grief
٦
٦
(6)
(6)
Asbabun Nuzul Ayat 6
Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur Ibnu Ishaq dari syaikh penduduk Mesir, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Orang-orang Quraisy mengutus an-Nadhar bin Harits dan Uqbah bin Abi Mu'aith kepada para pendeta Yahudi di Madinah. Mereka berkata kepada keduanya, "Tanyakan kepada mereka mengenai Muhammad, gambarkan ciri-cirinya kepada mereka, dan beritahukan mereka mengenai ucapannya. Sebab, orang-orang Yahudi adalah Ahli Kitab pertama. Mereka memiliki ilmu para nabi yang tidak kita miliki."
Kedua orang utusan itu berangkat hingga tiba Madinah lalu mereka bertanya kepada para pendeta Yahudi tentang Rasulullah ﷺ dan mereka menggambarkan sifat-sifatnya kepada mereka, perintahkannya, dan beberapa ucapannya. Orang-orang Yahudi berkata, "Tanyakan tida hal kepadanya. Jika ia memberitahukannya kepada kalian maka ia benar-benar seorang nabi yang diutus. Seandainya ia tidak menjawab berarti ia hanyalah orang yang mengaku-mengaku (sebagai seorang nabi)."
"Tanyakanlah kepadanya mengenai para pemuda yang berpergian pada zaman dulu kala, bagaimana keadaan mereka? Sesungguhnya kisah mereka mengandung hal yang menakjubkan. Tanyakan kepadanya mengenai seseorang mengenai seseorang yang berkelana di timur dan barat bumi. Bagaimana kabarnya? Tanyakan kepadanya tentang ruh. Apakah ruh itu?
Kedua orang itu kembali lagi hingga tiba kepada orang-orang Quraisy. Lantas keduanya berkata, "Sungguh kami telah datang kepada kalian dengan membawa hal yang dapat memisahkan antara kalian dengan Muhammad." Setelah itu mereka mendatangi Rasulullah lalu bertanya kepadanya. Beliau pun menjawab, "Esok hari aku akan menjawab apa yang kalian tanyakan." Hanya saja beliau tidak mengucapkan pengecualiannya (ucapan InsyaAllah)."
Selanjutnya orang-orang itu berlalu dan Rasulullah ﷺ sendiri menetap selama lima belas malam tanpa ada wahyu yang diberitakan oleh Allah kepadanya mengenai hal itu. Demikian juga Jibril tidak mendatanginya. Tentu saja hal itu menggemparkan penduduk Mekah. Tidak turunnya wahyu juga membuat Rasulullah ﷺ sedih. Beliau juga merasa sempit dada dengan apa yang dibicarakan oleh penduduk Mekah mengenai hal itu hingga datanglah Jibril kepadanya di utus oleh Allah membawa surah tentang para penghuni goa. Dalam surah tersebut juga berisi teguran-Nya atas kesedihan beliau terhadap mereka, berita apa yang mereka tanyakan mengenai para pemuda, lelaki yang berkelana, dan firman Allah, "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh." (QS.Al-Isra: 85).
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Utbah bin Rabi'ah, Syaibah bin Rabi'ah, Abu Jahal bin Hisyam, an-Nadhr bin Harits, Umayyah bin Khalaf, al-Ash bin Wail, al-Aswad bin Abdil Muththalib, dan Abu Al-Bakthari berkumpul bersama sekelompok orang-orang Quraisy. Sementara itu Rasulullah ﷺ merasa berat terhadap penentangan kaumnya dan pengingkaran mereka terhadap ajaran yang dibawanya. Hal itu membuat beliau sangat sedih hingga Allah pun menurunkan firma-Nya, "Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling."