icon play ayat

يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّمَا ٱلْخَمْرُ وَٱلْمَيْسِرُ وَٱلْأَنصَابُ وَٱلْأَزْلٰمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطٰنِ فَٱجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

yā ayyuhallażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min 'amalisy-syaiṭāni fajtanibụhu la'allakum tufliḥụn
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
O you who have believed, indeed, intoxicants, gambling, [sacrificing on] stone alters [to other than Allah], and divining arrows are but defilement from the work of Satan, so avoid it that you may be successful.
icon play ayat

يَـٰٓأَيُّهَا

يٰۤاَيُّهَا

wahai

O you

ٱلَّذِينَ

الَّذِيۡنَ

orang-orang yang

who

ءَامَنُوٓا۟

اٰمَنُوۡۤا

beriman

believe

إِنَّمَا

اِنَّمَا

sesungguhnya hanyalah

Verily

ٱلْخَمْرُ

الۡخَمۡرُ

minuman keras

the intoxicants

وَٱلْمَيْسِرُ

وَالۡمَيۡسِرُ

dan judi

and [the] games of chance

وَٱلْأَنصَابُ

وَالۡاَنۡصَابُ

dan berhala-berhala

and (sacrifices at) altars

وَٱلْأَزْلَـٰمُ

وَالۡاَزۡلَامُ

dan mengundi nasib dengan anak panah

and divining arrows

رِجْسٌۭ

رِجۡسٌ

perbuatan keji

(are an) abomination

مِّنْ

مِّنۡ

dari

from

عَمَلِ

عَمَلِ

perbuatan

(the) work

ٱلشَّيْطَـٰنِ

الشَّيۡطٰنِ

syaitan

(of) the Shaitaan

فَٱجْتَنِبُوهُ

فَاجۡتَنِبُوۡهُ

maka jauhilah perbuatan itu

so avoid it

لَعَلَّكُمْ

لَعَلَّكُمۡ

agar kalian

so that you may

تُفْلِحُونَ

تُفۡلِحُوۡنَ‏ 

(kamu) beruntung

(be) successful

٩٠

٩٠

(90)

(90)

Asbabun Nuzul Ayat 90

    Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah  datang ke Madinah pada saat penduduknya suka minum arak dan makan dari hasil judi. Lantas mereka bertanya kepada beliau mengenai keduanya. Allah pun menurunkan firman-Nya, "Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi." (QS. Al-Baqarah: 219)" Orang-orang berkata, "Arak tidak diharamkan bagi kita. Allah hanya berfirman, "dosa besar." Mereka masih minum arak hingga suatu hari ada seorang lelaki Muhajirin mengimami shalat maghrib pada sahabatnya lalu ia mencampuradukkan bacaannya. Allah pun menurunkan ayat yang lebih keras dari ayat tersebut, "Wahai orang orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati shalat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan." (QS.An-Nisa:43).Setelah itu turun ayat yang lebih keras dari itu, "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi," sampai kepada firman Allah subhanahu wa Ta 'ala, maka tidakkah kamu mau berhenti."

        Mereka berkata, "Kami berhenti wahai Tuhan kami!" Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, sekelompok berperang di jalan Allah lalu meninggal dunia di atas kasur mereka. Dulunya mereka suka minum arak dan makan hasil judi. Padahal Allah telah menjadikannya najis termasuk perbuatan setan. Selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, "Tidak berdosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan tentang apa yang mereka makan (dahulu), apabila mereka bertakwa dan beriman, selanjutnya mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS.Al-Mai'dah: 93).

        An-Nasa'i dan al-Baihaqi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Sesungguhnya ayat tentang pengharaman arak turun mengenai dua kabilah Anshar yang minum arak. Ketika mereka sudah mabuk, mereka pun bersenda gurau. Saat mereka siuman, seseorang dari mereka melihat bekas (pukulan) di wajahnya, kepalanya, dan janggutnya lalu berkata, "Pasti ini dilakukan oleh si fulan saudaraku." Padahal dulu  mereka adalah para saudara yang tidak memiliki sakit hati. Orang itu berkata lagi, "Demi Allah, seandainya ia seorang penyayang dan pengasih, pasti ia tidak akan melalakukan hal seperti ini sehingga terjadilah sakit hati dalam hati-hati mereka. Selanjutnya Allah pun menurunkan ayat berikut, "Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi."

    Sekelompok orang mutakallif (orang-orang yang memaksakan diri) berkata, "Itu adalah perbuatan keji. Padahal arak itu ada di perut fulan yang tewas dalam perang Uhud. Allah pun menurunkan firman-Nya, "Tidak ada berdosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan tentang apa yang mereka makan (dahulu)." (QS.Al-Ma'idah: 93).

     

laptop

Al-Ma'idah

Al-Ma'idah

''