icon play ayat

وَمَن يُهَاجِرْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يَجِدْ فِى ٱلْأَرْضِ مُرٰغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً ۚ وَمَن يَخْرُجْ مِنۢ بَيْتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ يُدْرِكْهُ ٱلْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

۞ وَمَنْ يُّهَاجِرْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ يَجِدْ فِى الْاَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيْرًا وَّسَعَةً ۗوَمَنْ يَّخْرُجْ مِنْۢ بَيْتِهٖ مُهَاجِرًا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ اَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ࣖ

wa may yuhājir fī sabīlillāhi yajid fil-arḍi murāgamang kaṡīraw wa sa'ah, wa may yakhruj mim baitihī muhājiran ilallāhi wa rasụlihī ṡumma yudrik-hul-mautu fa qad waqa'a ajruhụ 'alallāh, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
And whoever emigrates for the cause of Allah will find on the earth many [alternative] locations and abundance. And whoever leaves his home as an emigrant to Allah and His Messenger and then death overtakes him - his reward has already become incumbent upon Allah. And Allah is ever Forgiving and Merciful.
icon play ayat

۞ وَمَن

۞ وَمَنۡ

dan barang siapa

And whoever

يُهَاجِرْ

يُّهَاجِرۡ

berhijrah

emigrates

فِى

فِىۡ

di

in

سَبِيلِ

سَبِيۡلِ

jalan

(the) way

ٱللَّهِ

اللّٰهِ

Allah

(of) Allah

يَجِدْ

يَجِدۡ

ia mendapat

will find

فِى

فِى

di

in

ٱلْأَرْضِ

الۡاَرۡضِ

muka bumi

the earth

مُرَٰغَمًۭا

مُرٰغَمًا

tempat perlindungan

place(s) of refuge

كَثِيرًۭا

كَثِيۡرًا

banyak

many

وَسَعَةًۭ ۚ

وَّسَعَةً​ ؕ

dan luas

and abundance

وَمَن

وَمَنۡ

dan barang siapa

And whoever

يَخْرُجْ

يَّخۡرُجۡ

keluar

leaves

مِنۢ

مِنۡۢ

dari

from

بَيْتِهِۦ

بَيۡتِهٖ

rumahnya

his home

مُهَاجِرًا

مُهَاجِرًا

berhijrah

(as) an emigrant

إِلَى

اِلَى

kepada

to

ٱللَّهِ

اللّٰهِ

Allah

Allah

وَرَسُولِهِۦ

وَرَسُوۡلِهٖ

dan RasulNya

and His Messenger

ثُمَّ

ثُمَّ

kemudian

then

يُدْرِكْهُ

يُدۡرِكۡهُ

menemuinya

overtakes him

ٱلْمَوْتُ

الۡمَوۡتُ

kematian

[the] death

فَقَدْ

فَقَدۡ

maka sungguh

then certainly

وَقَعَ

وَقَعَ

telah tetap

(became) incumbent

أَجْرُهُۥ

اَجۡرُهٗ

pahalanya

his reward

عَلَى

عَلَى

atas

on

ٱللَّهِ ۗ

اللّٰهِ​ ؕ

Allah

Allah

وَكَانَ

وَكَانَ

dan adalah

And is

ٱللَّهُ

اللّٰهُ

Allah

Allah

غَفُورًۭا

غَفُوۡرًا

Maha Pengampun

Oft-Forgiving

رَّحِيمًۭا

رَّحِيۡمًا‏

Maha Penyayang

Most Merciful

١٠٠

١٠٠

(100)

(100)

Asbabun Nuzul Ayat 100

    Ibnu Abi Hatim dan Abu Ya'la meriwayatkan dengan sanad jayyid dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Dhamrah bin Jundub berangkat hijrah dari rumahnya lalu berkata kepada keluarganya, Bawalah aku dan keluarkanlah aku dari tanah orang-orang musyrikin kepada Rasulullah " Ternyata ia meninggal dunia sebelum sampai kepada Nabi Muhammad  sehingga turunlah wahyu, "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah."

    Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Said bin Jubair dari Abu Dhamrah az-Zarqi yang sedang berada di Mekah. Lantas turunlah ayat, "kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki ataupun perempuan dan anak-anak yang tidak berdaya," (QS. An-Nisa: 98). Ia berkata, "Aku orang kaya dan sesungguhnya aku memiliki kemampuan untuk berhijrah." Ia pun mempersiapkan diri hendak hijrah menemui Nabi Muhammad . Ternyata ia meninggal di tempat bernama at-Tan'im sehingga turunlah ayat berikut, "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya."

    Ibnu Jarir meriwayatkan hadis seperti itu dari berbagai jalur dari Said bin Jubair, Ikrimah, Qatadah, as-Suddi, adh-Dhahhak, dan lain-lain. Dalam riwayat lain ia menyebutkan nama Dhamrah bin Aish atau Aish bin Dhamrah. Dalam riwayat lainnya ia menyebutkan nama Jundub bin Dhamrah al-Junda'i. Dalam riwayat lain ia menulis adh-Dhamri. Dalam riwayat lain ia menyebutkan seorang lelaki dari Dhamrah. Dalam riwayat yang lainnya ia menyebutkan nama dari Bani Khuza"ah. Dalam riwayat lain ia menyebutkan seorang lelaki dari Bani Laits. Dalam riwayat lainnya ia menyebutkan seorang lelaki dari Bani Kinanah. Dan dalam riwayat lain ia menyebutkan seseorang dari Bani Bakar.

    Ibnu Sa'ad meriwayatkan dalam ath-Thabaqat dari Zaid bin Abdillah bin Qisth bahwa (Jundub) bin Dhamrah adh-Dhamri berada di Mekah. Lantas ia sakit lalu berkata kepada para putranya, "Keluarkanlah aku dari Mekah. Sungguh, kesedihan di dalamnya telah membunuhku." Mereka bertanya, "Kemana kami harus mengeluarkanmu?" Ia memberi isyarat dengan tangannya ke arah Madinah, maksudnya ia menginginkan hijrah. Selanjutnya mereka membawanya pergi. Ketika mereka sampai di parit Bani Ghaffar  ia menghembuskan nafas terkahirnya. Allah pun menurunkan ayat berikut tentangnya, "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya."

    Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mandah, dan al-Barudi meriwayatkan dalam ash-Shahabah dari Hisyam bin Urwah dari bapaknya bahwa az-Zubair bin Awwam berkata, "Khalid bin Hizm berhijrah ke tanah Habasyah (Ethiopia). Lantas ia di gigit ular dalam perjalanan hingga meninggal dunia. Selanjutnya turunlah ayat tetangnya, "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya.'

    Al-Umaw meriwayatkan dalam Maghazinya dari Abdul Malik bin Umair, ia berkata, "Ketika Aktsam bin Shaifi mendapatkan kabar kemunculan Nabi Muhammad , ia ingin mendatangi beliau. Akan tetapi kaumnya mencegah. Ia pun berkata, "Kalau begitu kirimkanlah orang yang akan menyampaikan pesan dariku kepadanya dan menyampaikan pesannya kepadaku." Lantas dua orang di utus. Keduanya mendatangi Nabi 

Muhammad  lalu berkata, "kami adalah para utusan Aktsam bin Shaifi. Ia bertanya kepadamu, "Siapa engkau? Apa posisi engkau? Apa ajaran yang engkau bawa?" Beliau menjawab, "Aku Muhammad bin Abdillah. Aku hamba Allah dan Rasul-Nya." Selanjutnya beliau membaca, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan," (QS. An-Nahl: 90). setelah itu keduanya mendatangi Aktsam dan mengatakan seperti itu kepadanya.

    Aktsam bin Shaifi berkata, "Wahai kaumku, sesungguhnya ia memerintahkan untuk berakhlak baik dan melarang akhlak tercela. Jadilah kalian semua para pemimpin dalam hal ini dan janganlah jadi para pengekor." Ia pun segera mengendarai untaya menuju Madinah. Ternyata ia meninggal dunia dalam perjalanan sehingga turunlah ayat berikut tentangnya, "Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya." Ini Hadis mursal dan isnadnya lemah.

    Abu Hatim meriwayatkan dalam kitab al-Mu'ammarin dari dua jalur dari Ibnu Abbas, bahwasanya ia ditanya mengenai ayat tersebut. Ia menjawab, "Ayat tersebut turun mengenai Aktsam bin Shaifi." Ketika ia ditanya, "Lantas di manakah al-Laitsi?" Ia menjawab, "Ia hidup beberapa waktu sebelum al-Laitsi dan ayat ini turun bersifat khusus dan bersifat umum.

laptop

An-Nisa'

An-Nisa'

''