إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
innallāha lā yagfiru ay yusyraka bihī wa yagfiru mā dụna żālika limay yasyā`, wa may yusyrik billāhi fa qadiftarā iṡman 'aẓīmā
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Indeed, Allah does not forgive association with Him, but He forgives what is less than that for whom He wills. And he who associates others with Allah has certainly fabricated a tremendous sin.
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
لَا
لَا
tidak
(does) not
يَغْفِرُ
يَغۡفِرُ
mengampuni mereka
forgive
أَن
اَنۡ
bahwa
that
يُشْرَكَ
يُّشۡرَكَ
dipersekutukan
partners be associated
بِهِۦ
بِهٖ
denganNya
with Him
وَيَغْفِرُ
وَيَغۡفِرُ
dan Dia mengampuni
but He forgives
مَا
مَا
apa
from
دُونَ
دُوۡنَ
selain
other than
ذَٰلِكَ
ذٰ لِكَ
demikian/itu
that
لِمَن
لِمَنۡ
bagi siapa
for whom
يَشَآءُ ۚ
يَّشَآءُ ۚ
Dia kehendaki
He wills
وَمَن
وَمَنۡ
dan barang siapa
And whoever
يُشْرِكْ
يُّشۡرِكۡ
mempersekutukan
associates partners
بِٱللَّهِ
بِاللّٰهِ
dengan Allah
with Allah
فَقَدِ
فَقَدِ
maka sungguh
then surely
ٱفْتَرَىٰٓ
افۡتَـرٰۤى
ia telah berbuat
he has fabricated
إِثْمًا
اِثۡمًا
dosa
a sin
عَظِيمًا
عَظِيۡمًا
besar
tremendous
٤٨
٤٨
(48)
(48)
Asbabun Nuzul Ayat 48
Ibnu Abi Hatim dan ath-Thabrani meriwayatkan dari Abu Ayub
al-Anshari, ia berkata, “Seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad ﷺ lalu berkata, “Sesungguhnya aku
mempunyai keponakan yang tidak pernah berhenti melakukan yang haram.” Beliau
bertanya, “Apa agamanya?” Ia menjawab, “Shalat dan mengesakan Allah.” Ia
berkata, “Mintalah agamanya darinya. Jika ia menolak, belilah darinya.”
Kemudian orang itu melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah, namun
keponakannya menolak.” Ia pun mendatangi Nabi Muhammad ﷺ lalu mengabarkannya. Beliau bersabda, “Aku lihat
ia masih menyayangi agamanya.” Lantas turunlah ayat, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain
(syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.”