يٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ
yā ayyuhallażīna āmanū aṭī'ullāha wa aṭī'ur-rasụla wa ulil-amri mingkum, fa in tanāza'tum fī syai`in fa ruddụhu ilallāhi war-rasụli ing kuntum tu`minụna billāhi wal-yaumil-ākhir, żālika khairuw wa aḥsanu ta`wīlā
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
O you who have believed, obey Allah and obey the Messenger and those in authority among you. And if you disagree over anything, refer it to Allah and the Messenger, if you should believe in Allah and the Last Day. That is the best [way] and best in result.
يَـٰٓأَيُّهَا
يٰۤـاَيُّهَا
wahai
O you
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
who
ءَامَنُوٓا۟
اٰمَنُوۡۤا
beriman
believe[d]
أَطِيعُوا۟
اَطِيۡـعُوا
taatlah kamu
Obey
ٱللَّهَ
اللّٰهَ
Allah
Allah
وَأَطِيعُوا۟
وَاَطِيۡـعُوا
dan taatlah
and obey
ٱلرَّسُولَ
الرَّسُوۡلَ
Rasul
the Messenger
وَأُو۟لِى
وَاُولِى
dan ulil
and those
ٱلْأَمْرِ
الۡاَمۡرِ
Amri
(having) authority
مِنكُمْ ۖ
مِنۡكُمۡۚ
diantara kamu
among you
فَإِن
فَاِنۡ
maka jika
Then if
تَنَـٰزَعْتُمْ
تَنَازَعۡتُمۡ
kamu berselisih
you disagree
فِى
فِىۡ
dalam/tentang
in
شَىْءٍۢ
شَىۡءٍ
sesuatu
anything
فَرُدُّوهُ
فَرُدُّوۡهُ
maka kembalikanlah ia
refer it
إِلَى
اِلَى
kepada
to
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
وَٱلرَّسُولِ
وَالرَّسُوۡلِ
dan Rasul
and the Messenger
إِن
اِنۡ
jika
if
كُنتُمْ
كُنۡـتُمۡ
kalian adalah
you
تُؤْمِنُونَ
تُؤۡمِنُوۡنَ
(kamu) beriman
believe
بِٱللَّهِ
بِاللّٰهِ
kepada Allah
in Allah
وَٱلْيَوْمِ
وَالۡيَـوۡمِ
dan hari
and the Day
ٱلْـَٔاخِرِ ۚ
الۡاٰخِرِ ؕ
akhirat/akhir
[the] Last
ذَٰلِكَ
ذٰ لِكَ
dmikian itu
That
خَيْرٌۭ
خَيۡرٌ
lebih baik/utama
(is) best
وَأَحْسَنُ
وَّاَحۡسَنُ
dan sebaik-baik
and more suitable
تَأْوِيلًا
تَاۡوِيۡلًا
kesudahan/akibatnya
(for final) determination
٥٩
٥٩
(59)
(59)
Asbabun Nuzul Ayat 59
Al-Bukhari dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia
berkata, “Ayat tersebut diturunkan mengenai Abdullah bin Hudzafah bin Qais
ketika Nabi Muhammad ﷺ mengutusnya
dalam sebuah ekspedisi.”
Demikianlah dia meriwayatkan dengan ringkas.
Ad-Dawudi berkata, “Ini adalah kesalahan – ini merupakan
kebohongan terhadap Ibnu Abbas – sesungguhnya Abdullah bin Hudzafah keluar
menuju asukan lalu marah kemudian menyalakan api. Ia berkata, “Terjunlah ke
dalam api!” Sebagian menahan diri dan sebagian lagi berkeinginan untuk melakukannya.
Ia berkata, “Jika ayat ini turun sebelumnya, bagaimana mungkin Abdullah bin
Hudfazah mengkhususkan dengan ketaatan tanpa yang lainnya? Jika ia turun
setelahnya, tetapi dikatakan kepada mereka, “Sesungguhnya ketaatan itu dalam
hal makruf.” Adapun yang dikatakan kepada mereka, “Kenapa kalian tidak
menaatinya?”
Al – Hafizh Ibnu Hajar menjawab bahwa yang dimaksud dengan
tujuan kisah ini, “Jika kalian berselisih dalam sesuatu, sesungguhnya kalian
berselisih dalam melaksanakan perintah berupa ketaatan dan diam tidak melakukan
perintah tersebut karena menjauhkan diri dari api neraka. Dengan demikian ayat
tersebut sesuai jika turun pada saat itu untuk menunjukkan apa yang seharusnya
mereka kerjakan ketika terjadi perselisihan. Yaitu kembali kepada Allah dan
Rasul.”
Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa ayat tersebut turun berkenaan
dengan kisah tentang Ammar bin Yasir dengan Khalid bin Walid. Saat itu Khalid
adalah panglima. Lantas Ammar menyewa seorang lelaki tanpa perintah Khalid bin
Walid lalu keduanya berselisih, lantas turunlah ayat.”