إِنَّ ٱلَّذِينَ يَرْمُونَ ٱلْمُحْصَنٰتِ ٱلْغٰفِلٰتِ ٱلْمُؤْمِنٰتِ لُعِنُوا۟ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
اِنَّ الَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ الْغٰفِلٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ لُعِنُوْا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ
innallażīna yarmụnal-muḥṣanātil-gāfilātil-mu`mināti lu'inụ fid-dun-yā wal-ākhirati wa lahum 'ażābun 'aẓīm
Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar,
Indeed, those who [falsely] accuse chaste, unaware and believing women are cursed in this world and the Hereafter; and they will have a great punishment
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
ٱلَّذِينَ
الَّذِيۡنَ
orang-orang yang
those who
يَرْمُونَ
يَرۡمُوۡنَ
(mereka) menuduh
accuse
ٱلْمُحْصَنَـٰتِ
الۡمُحۡصَنٰتِ
wanita yang bersih
the chaste women
ٱلْغَـٰفِلَـٰتِ
الۡغٰفِلٰتِ
wanita yang jujur
the unaware women
ٱلْمُؤْمِنَـٰتِ
الۡمُؤۡمِنٰتِ
wanita yang beriman
(and) the believing women
لُعِنُوا۟
لُعِنُوۡا
mereka dikutuk
are cursed
فِى
فِى
di
in
ٱلدُّنْيَا
الدُّنۡيَا
dunia
the world
وَٱلْـَٔاخِرَةِ
وَالۡاٰخِرَةِ
dan di akhirat
and the Hereafter
وَلَهُمْ
وَلَهُمۡ
dan bagi mereka
And for them
عَذَابٌ
عَذَابٌ
azab
(is) a punishment
عَظِيمٌۭ
عَظِيۡمٌۙ
yang besar
great
٢٣
٢٣
(23)
(23)
Asbabun Nuzul Ayat 23
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Khatshif. Aku berkata kepada
Said bin Jubair, “Manakah yang lebih berat (dosanya), zina atau menuduh zina?”
Said bin Jubair menjawab “Zina.” Aku katakan, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Sungguh,
orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah.” Ia berkata, ‘Sesungguhnya
ayat tersebut khusus diturunkan mengenai Aisyah. Dalam isnadnya ada Yahya al-Hamani
yang lemah.”
Ath-Thabrani juga meriwayatkan dari adh-Dhahhak bin
Muzahim, ia berkata, “Ayat berikut turun secara khusus mengenai istri-istri
Nabi ﷺ, “Sungguh, orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang
lengah, dan beriman (dengan tuduhan berzina).”
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Said bin Jubair dari
Ibnu Abbas, ia berkata, “Ayat ini turun mengenai Aisyah secara khusus.”
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, “Aku
mendapatkan tuduhan (keji) sebagaimana yang dituduhkan kepadaku dan ketika itu
aku lalai. Setelah itu, berita tuduhan tersebut sampai kepadaku. Saat Rasulullah
ﷺ ada di sisiku, Allah pun menurunkan wahyu kepada beliau. Lantas beliau duduk
tegak lalu mengusap mukanya dan bersabda, “Bergembiralah wahai Aisyah.” Aku
katakan, “Dengan memuji Allah bukan dengan memujimu.” Beliau membacakan ayat, “Sungguh,
orang-orang yang menuduh perempuan-perempuan baik, yang lengah, dan beriman,
(dengan tuduhan berzina).” Sampai kepada firman-Nya, “Mereka itu bersih dari
apa yang dituduhkan orang.” (26).