وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا اِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّوْنَ
wa lammā ḍuribabnu maryama maṡalan iżā qaumuka min-hu yaṣiddụn
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
And when the son of Mary was presented as an example, immediately your people laughed aloud.
۞ وَلَمَّا
۞ وَلَمَّا
dan tatkala
And when
ضُرِبَ
ضُرِبَ
dijadikan
is presented
ٱبْنُ
ابۡنُ
anak
(the) son
مَرْيَمَ
مَرۡيَمَ
Maryam
(of) Maryam
مَثَلًا
مَثَلًا
perumpamaan
(as) an example
إِذَا
اِذَا
tiba-tiba
behold
قَوْمُكَ
قَوۡمُكَ
kaummu
Your people
مِنْهُ
مِنۡهُ
karenanya
about it
يَصِدُّونَ
يَصِدُّوۡنَ
mereka gempar/bersorak
laughed aloud
٥٧
٥٧
(57)
(57)
Asbabun Nuzul Ayat 57
Ahmad dengan sanad sahih dan Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas
bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepada orang-orang Quraisy, “Sesungguhnya tidak ada
seorangpun yang menyembah selain Allah yang mendapatkan kebaikan.” Mereka
berkata, “Bukankah engkau mengaku bahwa Isa seorang nabi dan hamba yang
shalih, padahal ia telah menyembah Allah.” Lantas Allah menurunkan firman-Nya,
“Dan ketika putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamaan, tiba-tiba kaummu (suku
Quraisy) bersorak karenanya.”