وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّونَ
وَلَمَّا ضُرِبَ ابْنُ مَرْيَمَ مَثَلًا اِذَا قَوْمُكَ مِنْهُ يَصِدُّوْنَ
wa lammā ḍuribabnu maryama maṡalan iżā qaumuka min-hu yaṣiddụn
Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya.
And when the son of Mary was presented as an example, immediately your people laughed aloud.
۞ وَلَمَّا
۞ وَلَمَّا
dan tatkala
And when
ضُرِبَ
ضُرِبَ
dijadikan
is presented
ٱبْنُ
ابۡنُ
anak
(the) son
مَرْيَمَ
مَرۡيَمَ
Maryam
(of) Maryam
مَثَلًا
مَثَلًا
perumpamaan
(as) an example
إِذَا
اِذَا
tiba-tiba
behold
قَوْمُكَ
قَوۡمُكَ
kaummu
Your people
مِنْهُ
مِنۡهُ
karenanya
about it
يَصِدُّونَ
يَصِدُّوۡنَ
mereka gempar/bersorak
laughed aloud
٥٧
٥٧
(57)
(57)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 57
(Dan tatkala dijadikan) dibuat (putra Maryam sebagai perumpamaan) yaitu ketika Allah swt. menurunkan firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah makanan neraka Jahanam.." (Q.S. Al Anbiya, 98). Seketika itu juga orang-orang musyrik mengatakan, "Kami rela bila ternyata tuhan-tuhan sesembahan kami bersama dengan Isa, karena ia pun menjadi sesembahan selain Allah pula (tiba-tiba kaummu) yakni mereka yang musyrik (terhadap perumpamaan itu) terhadap misal tersebut (menertawakannya) karena gembira mendengar perumpamaan itu.