وَمَآ أَرْسَلْنَا فِى قَرْيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرْسِلْتُم بِهِۦ كٰفِرُونَ
وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّذِيْرٍ ِالَّا قَالَ مُتْرَفُوْهَآ ۙاِنَّا بِمَآ اُرْسِلْتُمْ بِهٖ كٰفِرُوْنَ
wa mā arsalnā fī qaryatim min nażīrin illā qāla mutrafụhā innā bimā ursiltum bihī kāfirụn
Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya".
And We did not send into a city any warner except that its affluent said, "Indeed we, in that with which you were sent, are disbelievers."
وَمَآ
وَمَاۤ
dan tidak
And not
أَرْسَلْنَا
اَرۡسَلۡنَا
Kami mengutus
We sent
فِى
فِىۡ
pada
to
قَرْيَةٍۢ
قَرۡيَةٍ
suatu negeri
a town
مِّن
مِّنۡ
dari
any
نَّذِيرٍ
نَّذِيۡرٍ
seorang pemberi peringatan
warner
إِلَّا
اِلَّا
kecuali/melainkan
but
قَالَ
قَالَ
berkata
said
مُتْرَفُوهَآ
مُتۡـرَفُوۡهَاۤ
orang-orang hidup mewah di negeri itu
its wealthy ones
إِنَّا
ۙاِنَّا
sesungguhnya kami
Indeed we
بِمَآ
بِمَاۤ
dengan/tentang apa
in what
أُرْسِلْتُم
اُرۡسِلۡـتُمۡ
kamu diutus
you have been sent
بِهِۦ
بِهٖ
dengannya (menyampaikannya)
with
كَـٰفِرُونَ
كٰفِرُوۡنَ
orang-orang yang mengingkari
(are) disbelievers
٣٤
٣٤
(34)
(34)
Asbabun Nuzul Ayat 34
Ibnul Mundzir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur Sufyan dari Ashim
dari Ibnu Razin, ia berkata, “Dulu ada dua orang yang berserikat. Salah seorang
dari keduanya berangkat ke Syam, sedangkan seorang lagi tetap berada (di
Mekah). Ketika Nabi ﷺ diutus, orang yang pergi ke Syam mengirimkan surat kepada
sahabatnya untuk menanyakan apa yang diperbuat oleh Nabi. Sahabatnya membalas
suratnya bahwa Nabi tersebut hanya diikuti oleh orang-orang hina dan miskin
dari kaumnya. Lantas orang itu meninggalkan perdagangannya lalu mendatangi
sahabatnya dan berkata, “Tunjukkan aku kepadanya.” Orang itu pernah membaca
beberapa kitab. Ia mendatangi Nabi ﷺ lalu berkata, “Kepada apa engkau menyeru
kami?” Nabi menjawab, “Kepada ini dan ini.” Seketika orang itu berkata, “Aku
bersaksi bahwa engkau benar-benar utusan Allah.” Nabi bertanya, “Apa yang
membuatmu mengetahui hal itu?” Ia menjawab, “Sesungguhnya tidak ada seorang
Nabi yang diutus melainkan diikuti oleh orang-orang hina dan miskin dari
kaumnya.” Selanjutnya turunlah ayat tersebut, “Dan setiap Kami mengutus seorang
pemberi peringatan kepada suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah (di negeri
itu) berkata, “kami benar-benar mengingkari apa yang kamu sampaikan sebagai
utusan.” Setelah itu Nabi ﷺ mengirimkan utusan kepada orang itu untuk
mengabarkan, “Sesungguhnya Allah telah membenarkan apa yang engkau katakan.”