أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ
a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
Does man not consider that We created him from a [mere] sperm-drop - then at once he is a clear adversary?
أَوَلَمْ
اَوَلَمۡ
ataukah tidak
Does not
يَرَ
يَرَ
memperhatikan
see
ٱلْإِنسَـٰنُ
الۡاِنۡسَانُ
manusia
[the] man
أَنَّا
اَنَّا
bahwasannya Kami
that We
خَلَقْنَـٰهُ
خَلَقۡنٰهُ
Kami menciptakannya
[We] created him
مِن
مِنۡ
dari
from
نُّطْفَةٍۢ
نُّطۡفَةٍ
air mani
a semen-drop
فَإِذَا
فَاِذَا
maka tiba-tiba
Then behold
هُوَ
هُوَ
dia
He
خَصِيمٌۭ
خَصِيۡمٌ
musuh
(is) an opponent
مُّبِينٌۭ
مُّبِيۡنٌ
nyata
clear
٧٧
٧٧
(77)
(77)
Asbabun Nuzul Ayat 77
Al-Hakim meriwayatkan dan mensahihkannya dari Ibnu Abbas, ia berkata,
“Al-Ash bin Wail datang kepada Rasulullah ﷺ dengan membawa tulang yang rusak
lalu ia menemukannya sambil bertanya, “Wahai Muhammad, apakah tulang yang sudah
hancur ini akan dibangkitkan lagi?” Beliau menjawab, “Ya. Allah akan
membangkitkan tulang in lalu mematikannya kemudian menghidupkanmu. Setelah itu
Dia memasukkanmu ke dalam neraka Jahanam." Lantas turunlah ayat “Dan tidaklah
manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani,” sampai
akhir surah.’
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan hadis seperti itu dari berbagai jalur dari
Mujahid, Ikrimah, Urwah bin Zubair, dan as-Suddi, dan mereka menyebutkan nama
orang itu Ubay bin Khalaf.