أَوَلَمْ يَرَ ٱلْإِنسٰنُ أَنَّا خَلَقْنٰهُ مِن نُّطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُّبِينٌ
اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ
a wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
Does man not consider that We created him from a [mere] sperm-drop - then at once he is a clear adversary?
أَوَلَمْ
اَوَلَمۡ
ataukah tidak
Does not
يَرَ
يَرَ
memperhatikan
see
ٱلْإِنسَـٰنُ
الۡاِنۡسَانُ
manusia
[the] man
أَنَّا
اَنَّا
bahwasannya Kami
that We
خَلَقْنَـٰهُ
خَلَقۡنٰهُ
Kami menciptakannya
[We] created him
مِن
مِنۡ
dari
from
نُّطْفَةٍۢ
نُّطۡفَةٍ
air mani
a semen-drop
فَإِذَا
فَاِذَا
maka tiba-tiba
Then behold
هُوَ
هُوَ
dia
He
خَصِيمٌۭ
خَصِيۡمٌ
musuh
(is) an opponent
مُّبِينٌۭ
مُّبِيۡنٌ
nyata
clear
٧٧
٧٧
(77)
(77)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 77
(Apakah manusia tidak memperhatikan) apakah ia tidak mengetahui, orang yang dimaksud adalah Ashi bin Wail (bahwa Kami menciptakannya dari setitik air) yakni air mani, hingga Kami jadikan ia besar dan kuat (maka tiba-tiba ia menjadi penentang) yakni sangat memusuhi Kami (yang nyata) jelas menentangnya, tidak mau percaya kepada adanya hari berbangkit.