عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ ٱللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا
عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللّٰهِ يُفَجِّرُوْنَهَا تَفْجِيْرًا
'ainay yasyrabu bihā 'ibādullāhi yufajjirụnahā tafjīrā
(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.
A spring of which the [righteous] servants of Allah will drink; they will make it gush forth in force [and abundance].
عَيْنًۭا
عَيۡنًا
mata air
A spring
يَشْرَبُ
يَّشۡرَبُ
minuman
will drink
بِهَا
بِهَا
padanya
from it
عِبَادُ
عِبَادُ
hamba-hamba
(the) slaves
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
(of) Allah
يُفَجِّرُونَهَا
يُفَجِّرُوۡنَهَا
mereka memancarkannya/mengalirkannya
causing it to gush forth
تَفْجِيرًۭا
تَفۡجِيۡرًا
dengan pancaran/aliran
abundantly
٦
٦
(6)
(6)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 6
(Yaitu mata air) menjadi Badal dari lafal Kaafuur artinya, mata air itu berbau kafur (yang meminum daripadanya) dari mata air itu (hamba-hamba Allah) yakni kekasih-kekasih-Nya (yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya) mereka dapat mengalirkan air dari telaga itu menurut kehendaknya dari tempat-tempat tinggal mereka.