لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِّن سَعَتِهِۦ ۖ وَمَن قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُۥ فَلْيُنفِقْ مِمَّآ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَآ ءَاتَىٰهَا ۚ سَيَجْعَلُ ٱللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا ࣖ
liyunfiq żụ sa'atim min sa'atih, wa mang qudira 'alaihi rizquhụ falyunfiq mimmā ātāhullāh, lā yukallifullāhu nafsan illā mā ātāhā, sayaj'alullāhu ba'da 'usriy yusrā
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
Let a man of wealth spend from his wealth, and he whose provision is restricted - let him spend from what Allah has given him. Allah does not charge a soul except [according to] what He has given it. Allah will bring about, after hardship, ease.
لِيُنفِقْ
لِيُنۡفِقۡ
agar memberi nafkah
Let spend
ذُو
ذُوۡ
orang yang mempunyai
owner
سَعَةٍۢ
سَعَةٍ
keluasan/kemampuan
(of) ample means
مِّن
مِّنۡ
dari/menurut
from
سَعَتِهِۦ ۖ
سَعَتِهٖؕ
kemampuan
his ample means
وَمَن
وَمَنۡ
dan barang siapa
and (he) who
قُدِرَ
قُدِرَ
ditentukan/disempitkan
is restricted
عَلَيْهِ
عَلَيۡهِ
atasnya
on him
رِزْقُهُۥ
رِزۡقُهٗ
rizkinya
his provision
فَلْيُنفِقْ
فَلۡيُنۡفِقۡ
maka hendaknya memberi nafkah
let him spend
مِمَّآ
مِمَّاۤ
dari apa (rizki)
from what
ءَاتَىٰهُ
اٰتٰٮهُ
memberi kepadanya
he has been given
ٱللَّهُ ۚ
اللّٰهُؕ
Allah
(by) Allah
لَا
لَا
tidak
Does not
يُكَلِّفُ
يُكَلِّفُ
memaksa/memikulkan
burden
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
Allah
نَفْسًا
نَفۡسًا
seseorang
any soul
إِلَّا
اِلَّا
kecuali
except
مَآ
مَاۤ
apa
(with) what
ءَاتَىٰهَا ۚ
اٰتٰٮهَاؕ
yang Dia berikannya
He has given it
سَيَجْعَلُ
سَيَجۡعَلُ
kelak akan menjadikan
Will bring about
ٱللَّهُ
اللّٰهُ
Allah
Allah
بَعْدَ
بَعۡدَ
sesudah
after
عُسْرٍۢ
عُسۡرٍ
kesulitan
hardship
يُسْرًۭا
يُّسۡرًا
kemudahan
ease
٧
٧
(7)
(7)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 7
(Hendaklah memberikan nafkah) kepada istri-istri yang telah ditalak, dan kepada istri-istri yang sedang menyusukan (orang yang mampu menurut kemampuannya. Dan orang yang dibatasi) disempitkan (rezekinya hendaklah memberi nafkah dari apa yang didatangkan kepadanya) yaitu dari rezeki yang telah diberikan kepadanya (oleh Allah) sesuai dengan kemampuannya. (Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan) dan ternyata Allah memberikan kelapangan itu melalui kemenangan-kemenangan yang dialami oleh kaum muslimin.