إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Indeed, your Lord is most knowing of who has gone astray from His way, and He is most knowing of the [rightly] guided.
إِنَّ
اِنَّ
sesungguhnya
Indeed
رَبَّكَ
رَبَّكَ
Tuhanmu
your Lord
هُوَ
هُوَ
Dia
He
أَعْلَمُ
اَعۡلَمُ
lebih mengetahui
(is) most knowing
بِمَن
بِمَنۡ
pada siapa
of (he) who
ضَلَّ
ضَلَّ
ia sesat
has strayed
عَن
عَنۡ
dari
from
سَبِيلِهِۦ
سَبِيۡلِهٖ
jalan-Nya
His way
وَهُوَ
وَهُوَ
dan Dia
and He
أَعْلَمُ
اَعۡلَمُ
lebih mengetahui
(is) most knowing
بِٱلْمُهْتَدِينَ
بِالۡمُهۡتَدِيۡنَ
terhadap orang-orang yang mendapat petunjuk
of the guided ones
٧
٧
(7)
(7)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 7
(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang Paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) lafal a`lamu di sini bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.