ذٰلِكَ ٱلْيَوْمُ ٱلْحَقُّ ۖ فَمَن شَآءَ ٱتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ مَـَٔابًا
ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا
żālikal-yaumul-ḥaqq, fa man syā`attakhaża ilā rabbihī ma`ābā
Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
That is the True Day; so he who wills may take to his Lord a [way of] return.
ذَٰلِكَ
ذٰلِكَ
demikian/itu
That
ٱلْيَوْمُ
الۡيَوۡمُ
hari
(is) the Day
ٱلْحَقُّ ۖ
الۡحَـقُّ ۚ
hak/benar
the True
فَمَن
فَمَنۡ
maka barang siapa
So whoever
شَآءَ
شَآءَ
ia menghendaki
wills
ٱتَّخَذَ
اتَّخَذَ
ia mengambil
let him take
إِلَىٰ
اِلٰى
kepada
towards
رَبِّهِۦ
رَبِّهٖ
Tuhannya
his Lord
مَـَٔابًا
مَاٰبًا
tempat kembali
a return
٣٩
٣٩
(39)
(39)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 39
(Itulah hari yang pasti terjadi) hari yang pasti kejadiannya, yaitu hari kiamat. (Maka barang siapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya) yakni, kembali kepada Allah dengan mengerjakan ketaatan kepada-Nya, supaya ia selamat dari azab-Nya pada hari kiamat itu.