يٰقَوْمِ إِنَّمَا هٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتٰعٌ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ
يٰقَوْمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ ۖوَّاِنَّ الْاٰخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
yā qaumi innamā hāżihil-ḥayātud-dun-yā matā'uw wa innal-ākhirata hiya dārul-qarār
Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.
O my people, this worldly life is only [temporary] enjoyment, and indeed, the Hereafter - that is the home of [permanent] settlement.
يَـٰقَوْمِ
يٰقَوۡمِ
wahai kaumku
O my people
إِنَّمَا
اِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
Only
هَـٰذِهِ
هٰذِهِ
ini
this
ٱلْحَيَوٰةُ
الۡحَيٰوةُ
kehidupan
the life
ٱلدُّنْيَا
الدُّنۡيَا
dunia
(of) the world
مَتَـٰعٌۭ
مَتَاعٌ
kesenangan
(is) enjoyment
وَإِنَّ
وَّاِنَّ
dan sesungguhnya
and indeed
ٱلْـَٔاخِرَةَ
الۡاٰخِرَةَ
akhirat
the Hereafter
هِىَ
هِىَ
itu
it
دَارُ
دَارُ
tempat/negri
(is the) home
ٱلْقَرَارِ
الۡقَرَارِ
kekal
(of) settlement
٣٩
٣٩
(39)
(39)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 39
(Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan -sementara-) kesenangan yang bersifat sementara lenyap (dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.)