icon play ayat

فَمَهِّلِ ٱلْكٰفِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًۢا

فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ

fa mahhilil-kāfirīna am-hil-hum ruwaidā
Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.
So allow time for the disbelievers. Leave them awhile.
icon play ayat

فَمَهِّلِ

فَمَهِّلِ

maka beri tangguhlah

So give respite

ٱلْكَـٰفِرِينَ

الۡكٰفِرِيۡنَ

orang-orang kafir

(to) the disbelievers

أَمْهِلْهُمْ

اَمۡهِلۡهُمۡ

beritangguhlah mereka

Give respite to them

رُوَيْدًۢا

رُوَيۡدًا‏

sedikit/sebentar

little

١٧

١٧

(17)

(17)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 17

(Karena itu beri tangguhlah) hai Muhammad (orang-orang kafir itu, beri tangguhlah mereka) lafal Amhilhum mengukuhkan makna yang terkandung di dalam lafal Famahhil; dianggap baik karena lafalnya berbeda dengan yang pertama, artinya tangguhkanlah mereka itu (barang sebentar) dalam waktu yang singkat. Lafal Ruwaidan adalah mashdar yang mengukuhkan makna 'Amilnya. Ia adalah bentuk Tashghir dari lafal Rawdun atau Arwaadun yang mengandung makna Tarkhiim. Dan Allah swt. benar-benar mengazab orang-orang kafir itu dalam perang Badar. Akan tetapi ayat penangguhan ini dinasakh oleh ayat perang, yakni Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya berjihad memerangi mereka.

laptop

At-Tariq

At-Tariq

''