وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّن يَدْعُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَن لَّا يَسْتَجِيبُ لَهُۥٓ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَن دُعَآئِهِمْ غٰفِلُونَ
وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنْ يَّدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَنْ لَّا يَسْتَجِيْبُ لَهٗٓ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَاۤىِٕهِمْ غٰفِلُوْنَ
wa man aḍallu mim may yad'ụ min dụnillāhi mal lā yastajību lahū ilā yaumil-qiyāmati wa hum 'an du'ā`ihim gāfilụn
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka?
And who is more astray than he who invokes besides Allah those who will not respond to him until the Day of Resurrection, and they, of their invocation, are unaware.
وَمَنْ
وَمَنۡ
dan siapa
And who
أَضَلُّ
اَضَلُّ
lebih sesat
(is) more astray
مِمَّن
مِمَّنۡ
dari pada orang
than (he) who
يَدْعُوا۟
يَّدۡعُوۡا
mereka menyembah
calls
مِن
مِنۡ
dari
besides
دُونِ
دُوۡنِ
selain
besides
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
Allah
مَن
مَنۡ
orang/sesembahan
who
لَّا
لَّا
tidak
will not respond
يَسْتَجِيبُ
يَسۡتَجِيۡبُ
ia dapat memperkenankan
will not respond
لَهُۥٓ
لَهٗۤ
padanya
to him
إِلَىٰ
اِلٰى
sampai
until
يَوْمِ
يَوۡمِ
hari
(the) Day
ٱلْقِيَـٰمَةِ
الۡقِيٰمَةِ
kiamat
(of) Resurrection
وَهُمْ
وَهُمۡ
dan mereka
and they
عَن
عَنۡ
dari
of
دُعَآئِهِمْ
دُعَآٮِٕهِمۡ
do'a mereka
their calls
غَـٰفِلُونَ
غٰفِلُوۡنَ
mereka lalai
(are) unaware
٥
٥
(5)
(5)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 5
(Dan siapakah) Istifham atau kata tanya ini menunjukkan makna negatif, yakni tidak ada seorang pun (yang lebih sesat daripada orang yang menyeru) yang menyembah (selain Allah) (yang tidak dapat memperkenankan doanya sampai hari kiamat) yang dimaksud adalah berhala-berhala yang menjadi sesembahan mereka, sedikit pun dan untuk selamanya tidak akan dapat memperkenankan apa yang diminta oleh para penyembahnya (dan mereka terhadap seruan para penyembahnya) yakni penyembahan yang dilakukan oleh para penyembahnya (lalai) karena berhala-berhala itu adalah benda mati dan tidak berakal.