وَلَهُ ٱلْكِبْرِيَآءُ فِى ٱلسَّمٰوٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
وَلَهُ الْكِبْرِيَاۤءُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗوَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ ۔
wa lahul-kibriyā`u fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm
Dan bagi-Nya-lah keagungan di langit dan bumi, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
And to Him belongs [all] grandeur within the heavens and the earth, and He is the Exalted in Might, the Wise.
وَلَهُ
وَلَهُ
dan bagi-Nya
And for Him
ٱلْكِبْرِيَآءُ
الۡكِبۡرِيَآءُ
kebesaran
(is) the greatness
فِى
فِى
di
in
ٱلسَّمَـٰوَٰتِ
السَّمٰوٰتِ
langit(jamak)
the heavens
وَٱلْأَرْضِ ۖ
وَالۡاَرۡضِ
dan bumi
and the earth
وَهُوَ
وَهُوَ
dan Dia
and He
ٱلْعَزِيزُ
الۡعَزِيۡزُ
Maha Perkasa
(is) the All-Mighty
ٱلْحَكِيمُ
الۡحَكِيۡمُ
Maha Bijaksana
the All-Wise
٣٧
٣٧
(37)
(37)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 37
(Dan bagi-Nyalah keagungan) kebesaran (di langit dan bumi) lafal Fis Samaawaati Wal Ardhi ini berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan; yakni keagungan yang ada pada keduanya. (Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana) sebagaimana yang telah dijelaskan pada penafsiran-penafsiran sebelumnya.