ٱرْجِعْ إِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُم بِجُنُودٍ لَّا قِبَلَ لَهُم بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُم مِّنْهَآ أَذِلَّةً وَهُمْ صٰغِرُونَ
اِرْجِعْ اِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُوْدٍ لَّا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا وَلَنُخْرِجَنَّهُمْ مِّنْهَآ اَذِلَّةً وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ
irji' ilaihim falana`tiyannahum bijunụdil lā qibala lahum bihā wa lanukhrijannahum min-hā ażillataw wa hum ṣāgirụn
Kembalilah kepada mereka sungguh kami akan mendatangi mereka dengan balatentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka menjadi (tawanan-tawanan) yang hina dina".
Return to them, for we will surely come to them with soldiers that they will be powerless to encounter, and we will surely expel them therefrom in humiliation, and they will be debased."
ٱرْجِعْ
اِرۡجِعۡ
kembalilah
Return
إِلَيْهِمْ
اِلَيۡهِمۡ
kepada mereka
to them
فَلَنَأْتِيَنَّهُم
فَلَنَاۡتِيَنَّهُمۡ
maka sungguh kami akan mendatangi mereka
surely, we will come to them
بِجُنُودٍۢ
بِجُنُوۡدٍ
dengan bala tentara
with hosts
لَّا
لَّا
tidak kuasa
not
قِبَلَ
قِبَلَ
menghadapi/melawan
(is) resistance
لَهُم
لَهُمۡ
bagi mereka
for them
بِهَا
بِهَا
dengannya
of it
وَلَنُخْرِجَنَّهُم
وَلَـنُخۡرِجَنَّهُمۡ
dan sungguh akan kami usir mereka
and surely, we will drive them out
مِّنْهَآ
مِّنۡهَاۤ
dari padanya (negeri itu)
from there
أَذِلَّةًۭ
اَذِلَّةً
terhina
(in) humiliation
وَهُمْ
وَّهُمۡ
dan mereka
and they
صَـٰغِرُونَ
صٰغِرُوۡنَ
mereka kecil/tidak berharga
(will be) abased
٣٧
٣٧
(37)
(37)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 37
(Kembalilah kepada mereka) dengan hadiah yang kamu bawa itu (sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mempunyai kekuatan) tidak berdaya lagi (untuk melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu) dari negeri tempat tinggal mereka, yaitu negeri Saba'. Negeri ini dinamai dengan nama kakek moyang mereka (dengan terhina dan mereka menjadi tawanan") jika mereka tidak mau datang kepadaku dengan berserah diri. Ketika utusan itu kembali kepada ratu Balqis berikut dengan hadiah yang mereka bawa sebelumnya, ratu Balqis menempatkan singgasananya di dalam keratonnya yang berpintu tujuh, sedangkan keraton ratu Balqis berada di dalam tujuh keraton yang besar-besar. Kemudian semua pintu-pintunya dikunci dengan rapat dan menugaskan sebagian bala tentaranya untuk menjaga keraton dan singgasananya. Setelah itu ia bersiap-siap untuk melakukan perjalanan menghadap Nabi Sulaiman, untuk melihat apa yang bakal diperintahkan oleh Nabi Sulaiman kepada dirinya. Berangkatlah ratu Balqis dengan membawa dua belas ribu pasukannya; menurut pendapat yang lain disebutkan bahwa jumlah tentara yang dibawanya pada saat itu sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh dapat terdengar suara gemuruhnya.