أَمَّنْ هٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ
اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ
am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī 'utuwwiw wa nufụr
Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?
Or who is it that could provide for you if He withheld His provision? But they have persisted in insolence and aversion.
أَمَّنْ
اَمَّنۡ
atau siapakah
Who is
هَـٰذَا
هٰذَا
ini
this
ٱلَّذِى
الَّذِىۡ
yang
the one
يَرْزُقُكُمْ
يَرۡزُقُكُمۡ
memberi rezeki kamu
to provide you
إِنْ
اِنۡ
jika
if
أَمْسَكَ
اَمۡسَكَ
Dia menahan
He withheld
رِزْقَهُۥ ۚ
رِزۡقَهٗ ۚ
rezekinya
His provision
بَل
بَلۡ
bahkan/tetapi
Nay
لَّجُّوا۟
لَّجُّوۡا
mereka terus-menerus
they persist
فِى
فِىۡ
dalam
in
عُتُوٍّۢ
عُتُوٍّ
kesombongan
pride
وَنُفُورٍ
وَّنُفُوۡرٍ
dan lari/berpaling
and aversion
٢١
٢١
(21)
(21)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 21
(Atau siapakah dia yang memberi kalian rezeki jika Dia menahan) yakni Allah Yang Maha Penyayang menahan (rezeki-Nya) yakni hujan-Nya terhadap kalian. Jawab syaratnya tidak disebutkan, karena dapat disimpulkan dari kalimat sebelumnya. Lengkapnya, siapakah yang dapat memberi kalian rezeki? Tentu tiada seorang pun yang dapat memberikan rezeki kepada kalian selain-Nya. (Tetapi mereka terus-menerus) berkelanjutan (di dalam kesombongan) dalam kesombongannya (dan menjauhkan diri) dari kebenaran.