icon play ayat

أَمِ ٱتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ هُمْ يُنشِرُونَ

اَمِ اتَّخَذُوْٓا اٰلِهَةً مِّنَ الْاَرْضِ هُمْ يُنْشِرُوْنَ

amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụn
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan (orang-orang mati)?
Or have men taken for themselves gods from the earth who resurrect [the dead]?
icon play ayat

أَمِ

اَمِ

ataukah/apakah

Or

ٱتَّخَذُوٓا۟

اتَّخَذُوۡۤا

mereka mengambil/menjadikan

(have) they taken

ءَالِهَةًۭ

اٰلِهَةً

tuhan-tuhan

gods

مِّنَ

مِّنَ

dari

from

ٱلْأَرْضِ

الۡاَرۡضِ

bumi

the earth

هُمْ

هُمۡ

mereka (tuhan-tuhan)

they

يُنشِرُونَ

يُنۡشِرُوۡنَ‏

dapat menghidupkan

raise (the dead)

٢١

٢١

(21)

(21)

Tafsir al-Jalalayn

Tafsir Ayat 21

(Apakah) makna lafal Am di sini sama dengan lafal Bal, artinya akan tetapi. Sedangkan Hamzah Istifhamnya menunjukkan makna ingkar (mereka mengambil tuhan-tuhan) yang diadakan (dari bumi) seperti dari batu, emas dan perak (yang mereka) yakni tuhan-tuhan itu (dapat menghidupkan) orang-orang yang telah mati? Tentu saja tidak dapat; bukanlah Tuhan melainkan yang dapat menghidupkan orang-orang yang mati.

laptop

Al-Anbiya

Al-Anbiya

''