وَأَنَّهُۥ تَعٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا ٱتَّخَذَ صٰحِبَةً وَلَا وَلَدًا
وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَّلَا وَلَدًاۖ
wa annahụ ta'ālā jaddu rabbinā mattakhaża ṣāḥibataw wa lā waladā
dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristeri dan tidak (pula) beranak.
And [it teaches] that exalted is the nobleness of our Lord; He has not taken a wife or a son
وَأَنَّهُۥ
وَّاَنَّهٗ
dan bahwasanya
And that He
تَعَـٰلَىٰ
تَعٰلٰى
Maha Tinggi
Exalted is
جَدُّ
جَدُّ
kebesaran
(the) Majesty
رَبِّنَا
رَبِّنَا
Tuhan kami
(of) our Lord
مَا
مَا
tidak
not
ٱتَّخَذَ
اتَّخَذَ
Dia mengambil
He has taken
صَـٰحِبَةًۭ
صَاحِبَةً
teman/isteri
a wife
وَلَا
وَّلَا
dan tidak
and not
وَلَدًۭا
وَلَدًا ۙ
beranak
a son
٣
٣
(3)
(3)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 3
(Dan bahwasanya) dhamir yang terdapat pada ayat ini adalah dhamir sya'n, demikian pula pada dua tempat lain sesudahnya (Maha Tinggi Kebesaran Rabb kami) Maha Suci kebesaran dan keagungan-Nya dari apa-apa yang dinisbatkan kepada-Nya (Dia tidak beristri) tidak mempunyai istri (dan tidak pula beranak.)