وَأَنَّهُۥ لَمَّا قَامَ عَبْدُ ٱللَّهِ يَدْعُوهُ كَادُوا۟ يَكُونُونَ عَلَيْهِ لِبَدًا
وَّاَنَّهٗ لَمَّا قَامَ عَبْدُ اللّٰهِ يَدْعُوْهُ كَادُوْا يَكُوْنُوْنَ عَلَيْهِ لِبَدًاۗ ࣖ
wa annahụ lammā qāma 'abdullāhi yad'ụhu kādụ yakụnụna 'alaihi libadā
Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadat), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya.
And that when the Servant of Allah stood up supplicating Him, they almost became about him a compacted mass."
وَأَنَّهُۥ
وَّاَنَّهٗ
dan bahwasannya
And that
لَمَّا
لَمَّا
tatkala
when
قَامَ
قَامَ
berdiri
stood up
عَبْدُ
عَبۡدُ
hamba
(the) slave
ٱللَّهِ
اللّٰهِ
Allah
(of) Allah
يَدْعُوهُ
يَدۡعُوۡهُ
ia menyeru-Nya/menyembah-Nya
calling (upon) Him
كَادُوا۟
كَادُوۡا
hampir mereka
they almost
يَكُونُونَ
يَكُوۡنُوۡنَ
adalah mereka
became
عَلَيْهِ
عَلَيۡهِ
atasnya
around him
لِبَدًۭا
لِبَدًا ؕ
berkerumun
a compacted mass
١٩
١٩
(19)
(19)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 19
(Dan bahwasanya) dapat dibaca annahu dan innahu; juga merupakan kalimat baru, sedangkan dhamir yang ada ialah dhamir sya'n (tatkala hamba Allah berdiri) yakni Nabi Muhammad saw. (menyembah-Nya) beribadah kepada-Nya di lembah Nakhl (hampir saja mereka) yakni jin-jin yang mendengarkan bacaan Alquran itu (desak-mendesak mengerumuninya) yaitu sebagian di antara mereka menindih sebagian yang lain berjejal-jejal karena keinginan mereka yang sangat untuk mendengarkan bacaan Alquran. Lafal libadan dapat pula dibaca lubadan; dan merupakan bentuk jamak dari lubdatun.