وَأَنَّا لَا نَدْرِىٓ أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَن فِى ٱلْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْٓ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَرْضِ اَمْ اَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًاۙ
wa annā lā nadrī asyarrun urīda biman fil-arḍi am arāda bihim rabbuhum rasyadā
Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.
And we do not know [therefore] whether evil is intended for those on earth or whether their Lord intends for them a right course.
وَأَنَّا
وَّاَنَّا
dan bahwasannya kami
And that we
لَا
لَا
tidak
not
نَدْرِىٓ
نَدۡرِىۡۤ
kami mengetahui
we know
أَشَرٌّ
اَشَرٌّ
apakah keburukan
whether evil
أُرِيدَ
اُرِيۡدَ
dikehendaki
is intended
بِمَن
بِمَنۡ
bagi orang
for (those) who
فِى
فِى
di
(are) in
ٱلْأَرْضِ
الۡاَرۡضِ
bumi
the earth
أَمْ
اَمۡ
atau
or
أَرَادَ
اَرَادَ
menghendaki
intends
بِهِمْ
بِهِمۡ
pada mereka
for them
رَبُّهُمْ
رَبُّهُمۡ
Tuhan mereka
their Lord
رَشَدًۭا
رَشَدًا ۙ
pimpinan/kebaikan
a right path
١٠
١٠
(10)
(10)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 10
(Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki) sesudah terjaganya langit dari pencurian pendengaran (bagi orang yang di bumi ataukah Rabb mereka menghendaki kebaikan bagi mereka) lafal rasyadan artinya khairan, yaitu kebaikan.