وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يٰلَيْتَنِى لَمْ أُوتَ كِتٰبِيَهْ
وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِشِمَالِهٖ ەۙ فَيَقُوْلُ يٰلَيْتَنِيْ لَمْ اُوْتَ كِتٰبِيَهْۚ
wa ammā man ụtiya kitābahụ bisyimālihī fa yaqụlu yā laitanī lam ụta kitābiyah
Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).
But as for he who is given his record in his left hand, he will say, "Oh, I wish I had not been given my record
وَأَمَّا
وَاَمَّا
dan adapun
But as for
مَنْ
مَنۡ
orang yang
(him) who
أُوتِىَ
اُوۡتِىَ
diberikan
is given
كِتَـٰبَهُۥ
كِتٰبَهٗ
kitabnya
his record
بِشِمَالِهِۦ
بِشِمَالِهٖ ۙ
di tangan kirinya
in his left hand
فَيَقُولُ
فَيَقُوۡلُ
maka dia berkata
will say
يَـٰلَيْتَنِى
يٰلَيۡتَنِىۡ
Alangkah baiknya
O! I wish
لَمْ
لَمۡ
tidak
not
أُوتَ
اُوۡتَ
diberikan aku
I had been given
كِتَـٰبِيَهْ
كِتٰبِيَهۡۚ
kitab
my record
٢٥
٢٥
(25)
(25)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 25
(Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, "Aduhai) wahai; lafal ya di sini menunjukkan makna tanbih (alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku.)