وَيَوْمَ تَشَقَّقُ ٱلسَّمَآءُ بِٱلْغَمٰمِ وَنُزِّلَ ٱلْمَلٰٓئِكَةُ تَنزِيلًا
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاۤءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ تَنْزِيْلًا
wa yauma tasyaqqaqus-samā`u bil-gamāmi wa nuzzilal-malā`ikatu tanzīlā
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
And [mention] the Day when the heaven will split open with [emerging] clouds, and the angels will be sent down in successive descent.
وَيَوْمَ
وَيَوۡمَ
dan pada hari itu
And (the) Day
تَشَقَّقُ
تَشَقَّقُ
pecah belah
will split open
ٱلسَّمَآءُ
السَّمَآءُ
langit
the heavens
بِٱلْغَمَـٰمِ
بِالۡـغَمَامِ
dengan awan/kabut
with the clouds
وَنُزِّلَ
وَنُزِّلَ
dan diturunkan
and (will be) sent down
ٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ
الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ
malaikat
the Angels
تَنزِيلًا
تَنۡزِيۡلًا
sebenar-benar turun
descending
٢٥
٢٥
(25)
(25)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 25
(Dan ingatlah di hari ketika langit pecah) yaitu semua langit (mengeluarkan kabut) seraya mengeluarkan kabut yang berwarna putih (dan diturunkan Malaikat) dari setiap lapisan langit (bergelombang-gelombang) pada hari kiamat itu. Dinashabkannya lafal Yauma karena pada sebelumnya diperkirakan ada lafal Udzkur. Menurut qiraat yang lain lafal Tasyaqqaqu dibaca Tasysyaqqaqu dengan ditasydidkannya huruf Syin yang diambil dari asal kata Tatasyaqqaqu. Kemudian huruf Ta yang kedua diganti menjadi Syin lalu diidgamkan kepada Syin yang kedua sehingga menjadi Tasysyaqqaqu. Sedangkan menurut qiraat yang lainnya lagi lafal Nuzzila dibaca Nunzilu dan lafal Al Malaaikatu dibaca Al Malaaikata, sehingga bacaan lengkapnya menurut qiraat ini menjadi Nunzilul Malaaikata, artinya, Kami menurunkan Malaikat-malaikat.