لَّوْلَآ أَن تَدٰرَكَهُۥ نِعْمَةٌ مِّن رَّبِّهِۦ لَنُبِذَ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ
لَوْلَآ اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ
lau lā an tadārakahụ ni'matum mir rabbihī lanubiża bil-'arā`i wa huwa mażmụm
Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
If not that a favor from his Lord overtook him, he would have been thrown onto the naked shore while he was censured.
لَّوْلَآ
لَوۡلَاۤ
kalau tidak
If not
أَن
اَنۡ
karena
that
تَدَٰرَكَهُۥ
تَدٰرَكَهٗ
mendapatkannya/ia
overtook him
نِعْمَةٌۭ
نِعۡمَةٌ
nikmat
a Favor
مِّن
مِّنۡ
dari
from
رَّبِّهِۦ
رَّبِّهٖ
Tuhannya
his Lord
لَنُبِذَ
لَنُبِذَ
tentu ia dicampakkan
surely he would have been thrown
بِٱلْعَرَآءِ
بِالۡعَرَآءِ
tanah tandus/kosong
onto (the) naked shore
وَهُوَ
وَهُوَ
dan ia
while he
مَذْمُومٌۭ
مَذۡمُوۡمٌ
tercela
(was) blamed
٤٩
٤٩
(49)
(49)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 49
(Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat) tidak segera disusul oleh (nikmat) yakni rahmat (dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan) dari perut ikan besar itu (ke tanah yang tandus) tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya (dalam keadaan tercela) akan tetapi Allah mengasihaninya sehingga ia dicampakkan tidak dalam keadaan tercela.