فَٱصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُن كَصَاحِبِ ٱلْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوْتِۘ اِذْ نَادٰى وَهُوَ مَكْظُوْمٌۗ
faṣbir liḥukmi rabbika wa lā takung kaṣāḥibil-ḥụt, iż nādā wa huwa makẓụm
Maka bersabarlah kamu (hai Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam (perut) ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya).
Then be patient for the decision of your Lord, [O Muhammad], and be not like the companion of the fish when he called out while he was distressed.
فَٱصْبِرْ
فَاصۡبِرۡ
maka bersabarlah
So be patient
لِحُكْمِ
لِحُكۡمِ
terhadap ketetapan
for (the) decision
رَبِّكَ
رَبِّكَ
Tuhanmu
(of) your Lord
وَلَا
وَلَا
dan jangan
and (do) not
تَكُن
تَكُنۡ
kamu jadi
be
كَصَاحِبِ
كَصَاحِبِ
seperti teman/orang
like (the) companion
ٱلْحُوتِ
الۡحُوۡتِۘ
ikan
(of) the fish
إِذْ
اِذۡ
ketika
when
نَادَىٰ
نَادٰى
ia menyeru/berdo'a
he called out
وَهُوَ
وَهُوَ
dan ia
while he
مَكْظُومٌۭ
مَكۡظُوۡمٌؕ
amat marah
(was) distressed
٤٨
٤٨
(48)
(48)
Tafsir al-Jalalayn
Tafsir Ayat 48
(Maka bersabarlah kamu terhadap ketetapan Rabbmu) terhadap mereka, sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya (dan janganlah kamu seperti orang yang berada dalam perut ikan paus) dalam hal ketergesa-gesaannya dan ketidaksabarannya, yaitu sebagaimana Nabi Yunus a.s. (ketika ia berdoa) kepada Rabbnya (sedangkan ia dalam keadaan marah) terhadap kaumnya, hatinya penuh dengan kemarahan sewaktu ia berada di dalam perut ikan besar itu.